Usai banjir di Aceh Jaya, buaya masuk pemukiman warga
Merdeka.com - Usai banjir dan longsor yang melanda Aceh bagian pantai Barat dua pekan lalu. Satwa liar predator buaya liar telah meresahkan warga yang tinggal di desa Lhok Bot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh.
Buaya yang meresahkan warga itu berada dalam sungai Lhok Bot tersebut yang sebenarnya memang sudah menjadi habitatnya. Namun sebelumnya tidak pernah masuk daerah perkampungan, namun pasca banjir buaya mulai masuk ke pantaran sungai di perkampungan.
Agar tidak memakan korban warga yang sedang mandi, mencari ikan atau mencuci di sungai tersebut. Petugas dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh telah menurunkan tim untuk menangkap buaya tersebut agar tidak mengganggu warga setempat.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa ular muncul di banjir? Warga diimbau untuk berhati-hati terhadap kemunculan ular. Terutama jika kawasan tersebut kembali terendam banjir.
"Itu buaya muncul ke pemukiman warga pasca banjir kemarin itu, sebelumnya kita juga memberitahukan dengan memasang papan peringatan bahwa di sungai itu ada habitat buaya," tegas Kepala BKSDA Aceh, Genman S Hasibuan, Rabu (12/11) di Banda Aceh.
Kata Genman, menurut laporan dari warga setempat ada 3 ekor buaya yang kerap mengganggu warga. Saat ini tim sudah berada di lokasi untuk memburu buaya tersebut yang nantinya akan diselamatkan oleh BKSDA Aceh. Diperkirakan 3 buaya itu memiliki tubuh yang besar dan saat ini petugas telah memasang perangkap buaya itu.
"Diperkirakan dalam 5 hari ini penangkapan buaya itu selesai, makanya untuk sementara warga diminta untuk waspada," tutupnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaIkan-ikan yang bermunculan itu tidak seperti ikan hidup pada umumnya, melainkan dalam keadaan lemas.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca Selengkapnya