Usai Banjir di Karawang, 1.688 Warga Positif Covid-19
Merdeka.com - Tiga hari terakhir, pasca banjir melanda Karawang, sebanyak 1.688 warga terkonfirmasi positif Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengungkapkan musibah banjir Karawang, menambah deretan lonjakan Covid-19 di klaster keluarga.
"Di tengah musibah pandemi kiita juga terjadi musibah banjir. Dan itu kita masukan dalam kategori klaster keluarga," katanya Selasa (9/3).
Dari data yang dimilikinya, pada Kamis (4/3) yakni 400 orang dari hari sebelumnya dan yang meninggal 25 orang. Pada Jumat (5/3/2021) kenaikan sebanyak 398 orang dan meninggal 24 orang. Kemudian pada Sabtu (6/3/2021) bertambah 433 orang dan yang meninggal 26 orang. Kemudian pada Minggu (7/3/2021) bertambah 457 orang dan meninggal 31 orang.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Covid-19 memang tak mengenal waktu dan tempat. Protokol kesehatan menjadi kunci utama dalam pencegahannya,"katanya
Dari data, Minggu (7/3/2021) jumlah kasus Covid-19 di Karawang sebanyak 14.191 orang. Rinciannya 1.150 dalam perawatan, 12.589 dalam perawatan, dan 452 meninggal dunia. Sedangkan wilayah yang terdampak banjir yang juga dihantui klaster keluarga Covid-19 yakni Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur dan Telukjambe Timur.
Dari data Satgas Covid-19, saat ini untuk kasus aktif di setiap klaster di antaranya dari klaster keluarga sebanyak 372 orang. Disusul klaster industri 239, kesehatan 45, dan perkantoran 35 orang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaData Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca Selengkapnya