Usai Bentrok dengan Warga, Mahasiswa Papua Barat Sowan ke Ulama Makassar
Merdeka.com - 25 Mahasiswa asal Papua Barat mendatangi kediaman KH Abdul Rahim Assegaf Puang Makka di Baji Bicara, Kecamatan Mamajang, Makassar. Situasi di Makassar sempat memanas karena terjadi bentrokan di asrama mahasiswa Papua Jalan Lanto Daeng Pasewang, kemarin malam.
KH Haji Abdul Rahim Assegaf Puang Makka adalah ulama terkemuka di Makassar. Dia adalah mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary.
Para mahasiswa asal Papua Barat ini di antaranya berdiam di Jalan Perintis Kemerdekaan VII (bukan di asrama) dan sekitar lokasi bentrok. Meski demikian mereka merasa khawatir sehingga berinisiatif untuk menyambangi Habib Abdul Rahim Assegaf Puang Makka di kediamannya.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
"Kami datang di sini untuk minta nasihat dan bimbingan. Karena kita ketahui telah terjadi kesalahpahaman (bentrokan di asrama Papua) membuat kami merasa terganggu, dihantui," kata Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Papua Barat, Rustam Kambori di Makassar, Selasa (20/8).
"Apalagi kami di sini ingin nuntut ilmu untuk mengubah nasib kita ketika kembali ke daerah masing-masing, jadi kami minta nasihat. Semoga pertemuan ini bukan awal dan berakhir tapi awal untuk seterusnya," tambahnya.
KH Abdul Rahim Assegaf Puang Makka mengatakan pihaknya sangat bahagia dikunjungi oleh anak-anak, saudara-saudara dari Papua untuk bersilaturrahmi.
©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari"Jadi saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena anak-anak sebangsa saya, se tanah air datang ke sini untuk mohon nasihat, wejangan. Mereka ini calon intelektual, terpelajar, bukan anak jalanan yang punya insting, nalar sehingga mereka datang ke ayahnya, yang dianggap ayah untuk minta dinasihati menyikapi masalah yang terjadi beberapa hari lalu, termasuk yang terjadi semalam," jelasnya.
Nasihat yang diungkap di hadapan mahasiswa, untuk kedepankan kasih sayang yang bukan hanya diajarkan oleh Islam tapi juga agama lain. Menurutnya, kejadian beberapa hari lalu termasuk yang di Makassar adalah kejadian biasa yang semestinya tidak terlalu dihebohkan.
"Itu hal yang biasa. Yang namanya kesalahpahaman itu biasa dalam kehidupan umat manusia. Hanya saja memang perlu dipahami suasana negara kita saat ini sudah berbeda dengan yang dulu. Saat ini karena perkembangan informasi dan teknologi, kejadian dimanapun bisa cepat diketahui sehingga saya ingatkan untuk cek dan ricek. Dalam Islam itu, tabayyun, tabayyun dan tabayyun, cek benar salahnya sehingga kita kita tidak bertindak asal-asalan," pesannya.
Akhir pertemuan mahasiswa ini ditutup dengan menyatakan tetap setia dalam bingkai NKRI dan mengutuk tindakan provokatif yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPangdam XIV/Hasanuddin Mayjen Totok Imam Santoso berkunjung ke Asrama Mahasiswa Papua di Makassar belum lama ini.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca Selengkapnya