Usai bom Surabaya, Kapolri sebut 200 terduga teroris telah ditangkap
Merdeka.com - Polri terus melakukan operasi pemberantasan terorisme pasca-bom Surabaya Mei 2018 lalu. Setidaknya sudah ada 200 lebih terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri hingga saat ini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sudah ada 194 terduga teroris ditangkap sebelum operasi yang terjadi di Kaliurang, Yogyakarta dan Indramayu, Jawa Barat. 17 orang di antaranya tewas dalam penangkapan.
"Plus kemarin 3 tertembak (di Kaliurang) 197 kemudian di Indramayu itu sudah ditangkap lagi ada 9 lanjutan dari 2 orang yang mau menyerang Polres, dan total ini sudah ada 200 (lebih) sejak bom Surabaya," ujar Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Tito memastikan, pihaknya tidak akan mengendurkan operasi pemberantasan terorisme. "Kita ingin menunjukan negara lebih kuat dari pada teroris," dia menegaskan.
Gerbang Bom Surabaya
Tito menuturkan, rentetan aksi bom bunuh diri di Surabaya beberapa bulan lalu dijadikan sebagai gerbang masuk Polri memberantas terorisme. Dari situ, Polri dapat menangkap jaringan dan sel-sel tidur kelompok terorisme.
Apalagi operasi yang dilakukan Polri diuntungkan dengan UU Antiterorisme yang baru saja disahkan DPR.
"Jadi peristiwa bom Surabaya itu bagi Polri di satu sisi tragedi dan kita bersedih karena ada korban. Tapi di sisi lain memberikan peluang yang sangat besar kepada Polri untuk masuk ke dalam jaringan ini dan menangkap mereka," katanya.
Jenderal bintang empat itu memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kasus bom bunuh diri di Surabaya. Siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut harus ditangkap sesuai dengan UU Antiterorisme yang baru disahkan.
"Yang bersimpati pun kepada mereka saat melakukan aksi, itu bagian dari kelompok mereka, itu bisa kita pidana. Instruksi saya bom Surabaya tangkap, tuntaskan, sudah tahu jaringannya, semua ditangkap," Tito menambahkan.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri lebih dulu melakukan kegiatan preventif untuk mengamankan agar tidak adanya ancaman dari pelaku terorisme.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaTotal 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca Selengkapnya