Usai Demo di Gedung DPRD Bali, Mahasiswa Bergeser ke Kantor Gubernur
Merdeka.com - Massa mahasiswa mendatangi kantor DPRD Bali untuk menyuarakan penolakan kebijakan pemerintah yang dianggap kontroversial dan merugikan rakyat, Selasa (24/9). Saat tiba di kantor DPRD Bali, mereka tidak bisa masuk lantaran pagar ditutup dan dijaga polisi.
Karena tidak kunjung dibuka, para mahasiswa melakukan orasi di depan Gedung DPRD Bali dengan perwakilan kampus masing-masing. Usai melakukan orasi, massa bergeser ke kantor gubernur Pemerintah Provinsi Bali, yang tidak jauh dari kantor DPRD Bali.
Juru bicara aksi #BaliTidakDiam, I Gede Andi Juniarta menyampaikan, bahwa mereka tidak diam untuk mendukung mahasiswa di daerah lain yang menggelar aksi serupa.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
"Bali tidak diam ini, kita menyuarakan aspirasi kita. Bahwa Bali bergerak ketika rekan-rekan kita di nasional, pusat bergerak, kita di sini juga bergerak. Itu tujuan utama dari aksi kita hari ini," ujarnya.
"Jadi di pusat juga kita sedang ada aksi. Teman-teman kita juga ikut aksi di sana bergabung dengan mahasiswa lainnya. Jadi kita bantu mendukung mereka. Jadi kita suarakan, suara kita di Bali bahwa Bali tidak diam. Karena di Bali ini juga bersuara dan ingin menunjukkan dukungan kawan-kawan kita yang berjuang di pusat," ujar Juniarta.
Mereka membawa empat tuntutan, pertama soal meminta kajian sejarah di Papua Barat, menghapus pasal dinilai kontroversial di UU KPK yang dianggap melemahkan KPK, tolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana RUU KUHP, serta penuntasan kasus kebakaran hutan dan lahan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMassa juga sempat merusak pagar gedung DPR, dan akhirnya berhasil masuk ke halaman gedung DPR
Baca SelengkapnyaMahasiswa dan masyarakat menggelar demo di gedung DPR/MPR, Kamis 22 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca Selengkapnya