Usai diboikot, Panglima TNI minta maaf ke wartawan
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada wartawan atas dibatalkannya secara sepihak konferensi pers tentang hasil TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2015 di Balai Kartini, kemarin. Saat itu Jenderal Gatot dihubungi Presiden Joko Widodo untuk menghadiri rapat terbatas pembahasan alutsista.
"Saya minta maaf kepada teman-teman media kemarin yang tidak bisa menghadiri konferensi pers acara TMMD karena Presiden telepon saya suruh cepat menghadiri rapat di Istana bahas alutsista," kata Gatot usai olahraga bersama wartawan di Mako Kohudnas TNI AU, Jakarta, Jumat (4/12).
Dia juga mengatakan, hari ini dirinya dan pejabat TNI lainnya akan kembali rapat bersama Presiden Jokowi untuk membahas alutsista.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
"Hari ini saya juga rapat lagi sama Presiden bahas alutsista," ujar dia yang memakai pakaian olahraga.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diboikot oleh sejumlah wartawan. Penyebabnya, Gatot membatalkan sepihak jadwal konferensi pers tentang hasil TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2015, sekaligus membuka rapat Paripurna TMMD ke-36 di Gedung Balai Kartini, Jalan Garot Subroto,Jakarta Selatan, Kamis (3/12). Padahal wartawan sudah menunggu Gatot cukup lama.
Awalnya mantan Kasad tersebut akan menyelenggarakan konferensi pers (konpres) terkait sejumlah isu setelah temu dengan purnawirawan yang juga berlangsung di Balai Kartini. Bahkan, sejumlah perlengkapan pengeras suara untuk konpres telah disiapkan oleh staf penerangan TNI AD. Puluhan wartawan juga sudah siap mengabadikan gambar dan merekam, namun Panglima tak kunjung hadir.
"Sebentar lagi ya (konpres), tadi Panglima memang mau konpres tapi beliau dadak mau makan siang dulu," kata salah satu staf penerangan TNI kepada sejumlah awak media yang sudah lama menunggu dari pagi.
Namun, hingga siang hari para wartawan menunggu lama, pimpinan militer tertinggi itu pun tak kunjung menemui awak media yang sudah menunggu di pelataran gedung.
"Kita sudah nungguin lama ini, peralatan kamera udah dipasang, tidak jadi konpres," keluh salah satu wartawan televisi yang enggan disebut namanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaJokowi meminta maaf kepada pejabat TNI-Polri jika punya salah selama memimpin 10 tahun ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf dan berpamitan, jelang masa akhir jabatannya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada seluru personel TNI-Polri selama 10 tahun menjabat sebagai presiden
Baca SelengkapnyaMenteri Tito menyampaikan permintaan maafnya, setelah ditegur anggota DPR Komisi II Fraksi Golkar, Taufan Pawe karena mengobrol dengan Bima Arya
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditanya mengenai netralitas TNI karena Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaYudo pun berharap masyarakat bisa memahami pentingnya kelancaran dan keamanan gelaran ini.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto memastikan hubungan Kapolri Listyo Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin sudah baik
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPolitisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca Selengkapnya