Usai dihina 'burik' oleh teman, kepala siswi SD di Bekasi diduduki
Merdeka.com - Seorang siswi kelas V di SDN Bintara 2, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, menjadi korban bully oleh teman-temannya. Akibatnya, siswi berusia 11 tahun berinisial CA itu enggan bersekolah, apalagi pernah mendapatkan kekerasan oleh sesama temannya.
Kerabat dekat korban, Novi Napitupulu (29) mengatakan, pelaku kekerasan ialah delapan orang teman laki-lakinya. Korban yang tertunduk saat dicela, lalu diduduki kepalanya, hingga mengalami lebam di wajahnya.
"Anak ini sering dikatain sama teman-temannya, karena banyak bentolan di tubuhnya," kata Novi kepada wartawan, Jumat (23/10).
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kenapa anak menjadi pelaku bullying? Mereka yang sering terlibat dalam perilaku ini mungkin memiliki masalah emosional atau sosial yang mendasari tindakan mereka.
-
Kenapa anak melakukan bullying? Tindakan bullying yang dilakukan oleh anak-anak sering kali dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan keluarga, minimnya rasa empati, serta dorongan untuk mendapatkan perhatian atau kekuasaan.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
Menurut dia, bentolan itu disebabkan karena gigitan nyamuk. Soalnya, CA mengidap darah rendah. Alhasil, bekas gigitan nyamuk itu membekas di tubuhnya. Karena itu, korban kerap dicemooh dengan kata 'burik'.
"Setiap dibully temannya, dia enggak ngelawan. Karena itu pesan dari gurunya. Namun, mendapatkan perlakuan itu, anaknya hanya bisa menangis dan menunduk menutup wajahnya," ujar Novi.
Kasus itu terungkap kemarin setelah korban mengadu. Sebab, orangtuanya curiga dengan lebam di wajahnya. Sementara korban berusaha menutupinya dengan mengompres menggunakan batu es.
"Kami dimediasi oleh sekolah, orangtua pelaku didatangkan juga. Orangtuanya sudah meminta maaf," ucap Novi.
Hanya saja akibat dari peristiwa itu, korban terguncang kejiwaannya. Kini dia justru enggan bersekolah, karena mengalami trauma psikis akibat hinaan teman-temannya. Karena itu, keluarga berencana memindahkan korban ke sekolah lain.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Bekasi, Rury Arif Rianto mengatakan, kasus itu tak sampai dibawa ke ranah hukum. Mengingat korban dan pelakunya masih di bawah umur. Menurut dia, kasus kekerasan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
"Kami akan bantu konseling untuk mengatasi traumatisnya, karena sudah lama terjadi kekerasan bully itu," kata Rury. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaBocah SD di Gresik yang matanya dicolok kakak kelas dengan tusuk bakso alami kebutaan. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaSOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKasus siswi SD di Gresik yang mengaku menjadi korban colok mata menggunakan tusuk bakso, menyedot perhatian publik.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca Selengkapnya