Usai dioperasi, kondisi bayi korban peluru nyasar mulai membaik
Merdeka.com - Kondisi bayi berusia 16 bulan, Septi Saraswati mulai membaik setelah menjalani operasi kurang lebih dua jam dini hari tadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Tamalanrea. Septi terluka karena kena peluru nyasar.
Dia merupakan bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Sugeng Ramdani (41) dan Suriani (38) yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian. Awalnya Septi dibawa di RS Labuang Baji, subuh kemarin. Karena peralatan kurang memadai dalam kondisi kritis dipindah ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, siang harinya.
Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo, Khalid Saleh menjelaskan, operasi pengangkatan benda yang bersarang di pangkal paha bayi Septi sudah selesai. Berlangsung selama dua jam. Dimulai pukul 02.00 wita dini hari tadi.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang dimaksud sepsis pada bayi? Sepsis adalah kondisi yang berpotensi mengancam nyawa ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu infeksi. Reaksi berlebihan ini menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan jaringan lainnya.
-
Apa kondisi bayi TPPO di Tambora? 'Alhamdulillah kondisi sehat. Bayi-bayi sudah diserahkan ke Dinas Sosial di Cipayung, biar penanganan lebih baik.'
-
Bagaimana cara mengatasi sepsis pada bayi? Pengobatan lini pertama untuk sepsis adalah antibiotik intravena (IV) untuk membantu melawan infeksi. Bayi harus menerima pengobatan ini dalam waktu 1 jam setelah tiba di rumah sakit.
Awalnya hanya dua tim dipimpin dua dokter ahli, tapi karena kondisinya cukup parah, operasi ini ditangani lima tim dengan lima dokter ahli.
"Kasus bayi ini cukup sulit, ditakutkan pembuluh darah di pangkal pahanya kena sehingga dokter ahli ditambah. Semuanya lima tim antara lain melibatkan dokter ahli bedah vaskular, anastesi, radiologi dan konsultasi dengan ahli bedah urologi," jelas Khalid, Sabtu (3/2).
Menurutnya, dari dua jam proses operasi itu, tim dokter berhasil mengangkat benda yang melukai dan bersarang di pangkal paha bayi Septi. Usai operasi, bayi Septi dirawat di salah satu ruangan kosong di UGD karena belum ada kamar di ruang khusus perawatan.
Kapolsek Tamalanrea Kompol Syamsul Bakhtia mengatakan, benda yang diangkat dari tubuh korban kini dibawa ke Labfor. "Kita belum simpulkan benda itu berupa apa karena sudah di tangan pihak Labfor sejak pagi tadi untuk dilakukan pemeriksaan," katanya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaTidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini melahirkan anak kedua secara normal setelah dua tahun sebelumnya melahirkan melalui operasi sesar.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaSarwendah diketahui baru menjalani operasi sinusitis. Sarwendah mengungkapkan kondisi terbarunya.
Baca SelengkapnyaKapal yang sebelumnya membawa pasien itu mengalami mati mesin di laut.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca Selengkapnya