Usai diperiksa kasus century di KPK, Ratna malah bercanda
Merdeka.com - Mantan Pegawai Bank Indonesia Ratna Etchika Amiaty merampungkan pemeriksaan sebagai saksi di KPK. Ratna diperiksa selama kurang lebih delapan jam dalam kasus dugaan pemberian FPJP dan Penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Saat wartawan mencoba bertanya seputar pemeriksaannya tadi, Ratna yang tertatih jalannya menggunakan tongkat ini, justru menjawabnya sambil bercanda.
"Ya ditanya pertanyaan lah," ujar Ratna menjawab pertanyaan diperiksa tentang apa saja tadi.
-
Kenapa ilmuwan bingung dengan suara itu? Namun, volume kebisingannya sangat ekstrim sehingga orang lain percaya bahwa itu pasti suara lain.
-
Bagaimana Ibnu bikin bingung? Banyak yang pikir Seno jahat, tapi ternyata Ibnu bikin bingung.
-
Siapa yang sulit dipahami? Individu-individu ini biasanya memiliki sifat yang tertutup, lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri, dan sering kali memiliki cara berpikir yang berbeda dibandingkan dengan kebanyakan orang di sekitarnya.
-
Kenapa guru kesulitan sebut nama? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
-
Siapa yang paling kesulitan memahami jargon kantor? Setidaknya seminggu sekali, setengah dari pekerja mengira seorang kolega telah menggunakan frasa yang terdengar seperti bahasa asing, padahal, itu hanya jargon , sementara pekerja Gen Z dan milenial paling kesulitan untuk memahami rekan kerja mereka.
-
Kenapa istilah-istilah kantor membuat Gen Z bingung? Dilansir dari Fortune, setiap generasi memiliki 'Bahasa identitas' yang mana bahasa ini belum tentu dimengerti oleh para pengusaha dalam bekerja.
Kemudian wartawan bertanya lagi, saat keputusan pemberian FPJP, dirinya berperan sebagai apa.
"Sebagai cleaning service," ujarnya lagi sambil ketawa.
Ratna mengatakan keterkaitan Boediono dalam kasus ini hanya sebagai Gubernur BI. Menurutnya, tanggung jawab rapat keputusan FPJP itu merupakan tanggung jawab bersama.
"Oh nggak apa-apa, beliau kan gubernur BI mestinya kalau ada surat beliau ya tandatangan, gitu aja," ujar Ratna.
Sebab, lanjut Ratna, dalam rapat itu diputuskan bersama oleh deputi gubernur di BI lainnya.
"Iya lah, BI kan kolektif kolegial," ujarnya.
Wartawan pun kembali bertanya, apakah dengan itu berarti Boediono bertanggung jawab dalam kasus ini, Ratna menolak berkomentar. Ratna justru bercanda lagi saat ditanya apakah Boediono layak dihukum lantaran bertanggung jawab atas kasus ini.
"Duh saya nggak ngerti ya, karena saya sekolahnya insinyur," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diselisik soal penemuan dokumen saat penggeledahan kasus korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaRobert Bonosusatya sendiri kelar menjalani pemeriksaan selama 13 jam dan keluar dari Gedung Kejagung, Jakarta Selatan pada pukul 22.05 WIB
Baca SelengkapnyaPenasihat Hukum Hasto Kristiyanto, Rony Talapesy melaporkan penyidik KPK ke Dewan Pengawas terkait tindakan penyidik yang tidak profesional.
Baca SelengkapnyaUsai Dicopot Kemenkeu, Kekayaan Kepala Bea Cukai Purwakarta yang Mencapai Rp60 Miliar Bakal Diperiksa
Baca Selengkapnya"Menyatakan Terperiksa Sudara Johanis Tanak tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dugaan pelanggaran kode etik dan kode perilaku,"
Baca SelengkapnyaHasto sebelumnya diperiksa KPK sebagai saksi KPK terkait kasus dugaan korupsi DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Selengkapnya