Usai diperiksa KPK, Sudjadnan singgung nama SBY dan JK
Merdeka.com - Nama Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono tiba-tiba disebut oleh tersangka kasus dugaan korupsi penggunaan anggaran mantan Sekjen Kemlu Sudjadnan Parnohadiningrat. Sudjadnan yakin SBY dan JK mengetahui dirinya telah berjasa menguntungkan negara mencapai Rp 43 triliun, saat menjadi Ketua Panitia Konferensi Internasional.
"Saya ingin di antara kalian (wartawan) yang mewawancarai Pak JK beliau tahu betul. Karena apa? Karena saya dengan Beliau (JK) dan Pak SBY mencarikan duit untuk negara ini Rp 43 triliun, konferensi mengenai tsunami. Saya ini ketua panitia," ujar Sudjadnan usai diperiksa, Rabu (8/1).
Menurut Sudjadnan, JK dan SBY mengetahui betul salah satu konferensi yang digelar tahun 2004-2005 yakni konferensi internasional terkait tsunami Aceh. Sebab, JK dan SBY saat itu menjadi pemimpin di negeri ini. Ketika penyelenggaraan acara itu berlangsung, Sudjadnan yang menjadi Ketua Konferensi Internasional, juga menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) sekaligus Sekjen Kemlu.
-
Apa yang KPK setorkan ke kas negara? 'Mencakup uang pengganti Rp10.07 miliar, uang rampasan perkara gratifikasi dan TPPU Rp29.9 miliar, serta uang rampasan perkara TPPU sebesar Rp577 juta,' kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (6/9), melansir dari Antara.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Apa bukti korupsi SYL? Nyatanya, hal itu tak dilakukan Jaksa, lantaran kasus yang membelit SYL adalah tindak pidana korupsi bukan asusila atau perselingkuhan.
Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu mengklaim tidak ada kasus korupsi yang keuntungan negaranya 3 kali lipat dari kerugian negaranya. Kerugian negara dari kasus ini nilainya Rp 18 miliar.
"Saya hanya mau bilang tidak ada aliran dana, belum pernah ada perkara ketika kerugian negara, keuntungan negara itu 3.000 kali dari kerugian," ujarnya.
Meski demikian, Sudjadnan mengakui dirinya salah dalam hal administrasi. Dia siap bertanggung jawab karena perintah pastinya berasal darinya lantaran menjadi Ketua Panitia dan PPK.
"Saya ada kesalahan saya akui. Tapi oke dengan kesalahan saya itu telah terjadi 17 kali konferensi internasional di antara 17 kali itu ada dua konferensi yang menghasilkan duit untuk negara itu sumbangan asing. Jumlahnya nggak tanggung-tanggung USD 4,2 miliar," bebernya.
Namun, Sudjadnan mengatakan JK tidak mengetahui soal pendanaan yang digunakan untuk acara tersebut. JK dan SBY hanya tahu tentang hasil konferensi berupa uang yang diterima negara dari sumbangan peserta konferensi.
Ketika ditanya apakah KPK perlu memanggil SBY dan JK, Sudjadnan menyerahkan ke KPK. "Itu terserah KPK. Kalau (penggunaan) pendanaan saya bertanggung jawab," ujarnya.
"Saya tegak kepala saya bertanggung jawab. Saya tidak makan uang, tidak ada aliran dana, tapi perintah saya mungkin salah. Masalahnya tidak ada kasus korupsi di mana yang dituduh tadi berjasa bagi negara menghasilkan Rp 40 triliun," tandasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meyakini, KPK memiliki alasan sehingga menangkap Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaSYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan dari eselon 1 dan eselon 2 dalam bentuk uang tunai, transfer bank hingga pemberian barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaSelain SYL, Febri Cs juga sempat menjadi kuasa hukum Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.
Baca SelengkapnyaJaksa mulanya ingin mengkonfirmasi adanya catatan yang dibuat oleh Sekretaris Ditjen Holtikultura bernama Idil.
Baca SelengkapnyaSyahrul dan Hatta rencananya akan ditahan di rumah tahanan KPK selama 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaKetiganya juga tidak menghadiri sidang pemeriksaan saksi meringankan SYL meski surat permohonan sudah dikirimkan dari Tim Penasihat Hukum SYL.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Syahrul Yasin Limpo berada di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKPK belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penggeledahan di rumah Sudin.
Baca SelengkapnyaBerkas tersebut telah diserahkan ke jaksa KPK, Rabu (7/2).
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo meminta pungutan di Kementan buat bayar cicilan Alphard hingga Kartu Kredit.
Baca SelengkapnyaSelain itu tim jaksa KPK juga akan menghadirkan sejumlah saksi lain.
Baca Selengkapnya