Usai Diperiksa Polisi, Pemuda yang Memaki Tenaga Kesehatan RSA UGM Meminta Maaf
Merdeka.com - Sebuah video berisi pemuda memaki-maki tenaga kesehatan di IGD RSA UGM menjadi viral di media sosial. Usai viral video tersebut, rombongan pemuda yang terekam dalam video itu pun meminta maaf ke pihak RSA UGM.
Kanitreskrim Polsek Gamping, AKP Fendi Timur mengatakan bahwa usai viral tersebut, pihaknya pun melakukan penyelidikan. Kemudian ditindaklanjuti dengan memeriksa empat pelaku yang ada dalam video tersebut.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada empat orang yang melakukan keributan di RSA UGM. Usai pemeriksaan, kedua belah pihak yaitu pelaku dan pihak RSA UGM dipertemukan," ujar Fendi, Jumat (23/4).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang membuat video viral itu? Belakangan ini viral unggahan akun TikTok bernama @Leonardorl_ tentang kisah sukses keluarganya.
-
Kenapa video ini viral di medsos? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
Fendi menuturkan dalam pertemuan itu kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah dan kekeluargaan. Fendi menjabarkan pihaknya pun melakukan edukasi ke para pelaku terkait tindakannya itu.
Fendi menuturkan bahwa apa yang dilakukan para pelaku dengan membuat keributan di RS ini bisa ada ancaman hukumnya. Oleh karenanya, sambung Fendi, pihaknya memberikan edukasi pada para pelaku.
"Mereka saling menaafkan. Baik pihak pelapor yaitu saudari Ike, RSA (UGM) telah sama-sama memaafkan dan menerima permohonan maaf dari para pelaku," ungkap Fendi.
Sedangkan menurut Kepala Instalasi Pemasaran, Hubungan Masyarakat, Informasi, dan Layanan Pelanggan RSA UGM Nenggih Wahyuni mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya penyelesaian permasalahan ini kepada polisi.
"Ini sekaligus menjadi pelajaran yang sangat berharga, kami sangat menyesalkan kejadian seperti ini, dan kami berharap ini tidak terulang kembali. Ini pesan kepada masyarakat agar seluruh elemen masyarakat saling menghormati," ucap Nenggih.
Terpisah salah seorang pelaku yang berinisial DA (23) warga Gamping, Sleman mengakui dan menyesali perbuatannya. DA pun meminta maaf kepada pihak RSA UGM, pihak keluarga pasien di IGD dan masyarakat Yogyakarta atas keributan yang terjadi.
"Saya pelaku yang membuat gaduh di Rumah Sakit UGM, saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya Rumah Sakit UGM dan lebih terkhusus kepada keluarga besar Mba Ike yang bapaknya meninggal dunia. Saya turut berduka cita," urai DA.
DA menceritakan bahwa awalnya dirinya mendapatkan telepon dari temannya. DA diminta mengantar temannya yang merupakan anak indekos ke RS. DA menyebut bahwa perbuatannya marah-marah ke tenaga kesehatan di IGD RSA UGM karena panik.
"Saya saat itu panik. Waktu itu teman saya sakit tapi belum ada pelayanan. Teman saya sakit muntah darah sama asam lambung, sama paru-paru," terang DA.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaViral dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaIvan sebelumnya menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong karena telah mengejek anaknya.
Baca SelengkapnyaMomen aksi pemuda balap liar. Ditegur warga malah nangis.
Baca SelengkapnyaIvan Sugianto (IS), pria yang memaksa siswa SMK Gloria sujud dan menggonggong mengaku bakal menyerahkan diri ke polisi.
Baca SelengkapnyaIvan megakui jika semua persoalan yang terjadi hingga akhirnya viral diberbagai media sosial itu, telah membuat malu keluarganya.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaKorban bullying juga dikenakan sanksi karena dinilai mencoreng nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca Selengkapnya