Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Diperiksa Polisi, Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Kerumunan Massa di Megamendung

Usai Diperiksa Polisi, Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Kerumunan Massa di Megamendung Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bareskrim. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Usai Diperiksa Polisi, Ridwan Kamil Jelaskan Kronologi Kerumunan Massa di Megamendung

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil telah selesai memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Pemanggilan itu dilakukan terkait acara yang menimbulkan kerumunan massa di Megamendung, Bogor, Jawa Barat beberapa hari lalu.

Kang Emil mengatakan, panitia dalam acara tersebut sudah melaporkan kepada pihak Kecamatan setempat terkait kegiatan peletakan batu pertama masjid di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat Megamendung yang dihadiri pimpinan FPI Rizieq Shihab pada pekan lalu.

"Kronologi yang terjadi di Bogor. Pertama, itu adalah salat Jumat dan peletakan batu pertama, itu laporan panitianya ke Camat, ke satgas Kabupaten itu hanya itu. Jadi bukan acara besar yang mengundang, hanya acara rutin," kata Kang Emil di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/11).

Ia menjelaskan, sebelum acara itu berlangsung, aparat keamanan setempat sempat mengingatkan terkait akan adanya potensi kerumunan massa.

"Nah, sudah di lobi juga oleh Kodim untuk mengingatkan potensi kerumunan, jadi tindakan pencegahan itu sudah dilakukan. Kemudian, dalam hari H nya, ternyata ada euforia dari masyarakat yang bukan mengikuti, tapi hanya ingin melihat juga, itu yang membuat situasi jadi sangat masif kira-kiranya," jelasnya.

Ia mengungkapkan, dalam situasi menghadapi massa yang begitu banyak hanya ada dua pilihan saja yakni melakukan tindak secara humanis atau secara represif.

"Dalam kondisi lapangan yang massa sudah masif, pelaksana di lapangan punya dua pilihan, melakukan persuasif humanis atau represif. Pilihan di lapangan saat itu karena massa kalau sudah besar cenderung ada potensi gesekan, maka pilihan dari pak Kapolda Jabar saat itu memutuskan pendekatan humanis non-represif," ungkapnya.

"Walaupun akhirnya, pilihan-pilihan itu memberi konsekuensi pada institusi kepolisian yang saya sangat hormati terkati hal itu," sambungnya.

Ia menegaskan, pihaknya sudah melakukan pemberitahuan terlebih dahulu serta melakukan penegakkan. Namun, saat itu massa diketahui cukup banyak yang hadir di lokasi.

"Jadi kalau ditanya, tolong tegakkan, sudah sangat ditegakkan ya dengan jumlah sebanyak itu kira-kira. Hanya kalau sudah ada massa besar, karena sebuah proses. Kadang-kadang kan treatmentnya tidak selalu ditegas represifkan, contohnya seperti demo Omnibuslaw," tegasnya.

"Kalau pakai kategori pelanggaran prokes, demo-demo itu sangat melanggar protokol kesehatan. Tapi kan pendekatannya tidak bisa dalam kondisi psikologis ya, walaupun kita tahu itu pelanggaran. Kemudian dilakukan represif karena akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka, diskresi dari aparat itu ada di sana, nah itulah kira-kira kronologis," katanya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol
Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol

Aksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TNI Blak-blakan Soal Perintah Piting Panglima ke Pendemo Rempang
VIDEO: TNI Blak-blakan Soal Perintah Piting Panglima ke Pendemo Rempang

Mabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.

Baca Selengkapnya
1.197 Personel Polri Amankan Demo di Bawaslu dan KPU Hari Ini
1.197 Personel Polri Amankan Demo di Bawaslu dan KPU Hari Ini

Anggota yang bertugas dipastikan menggunakan pendekatan persuasif.

Baca Selengkapnya
Polda Metro Pulangkan 16 Pendemo yang Ditangkap saat Rusuh di DPR dan KPU
Polda Metro Pulangkan 16 Pendemo yang Ditangkap saat Rusuh di DPR dan KPU

Polda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Polisi Incar Penyebar Video Pembubaran Diskusi di Kemang, Segera Dipanggil
VIDEO: Kejutan Polisi Incar Penyebar Video Pembubaran Diskusi di Kemang, Segera Dipanggil

Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman

Baca Selengkapnya
Polisi Datangi TKP Ricuh Diskusi Generasi Muda Golkar: Tidak Boleh Ada Keributan, Jelas!
Polisi Datangi TKP Ricuh Diskusi Generasi Muda Golkar: Tidak Boleh Ada Keributan, Jelas!

Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Ada komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Polisi Siagakan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta
Polisi Siagakan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Perwira pengendali akan melakukan pengecekan terhadap personel sebelum mengawal massa.

Baca Selengkapnya
3.929 Aparat Gabungan Disebar Kawal Demo Terkait Kecurangan Pemilu di Depan Gedung DPR Hari Ini
3.929 Aparat Gabungan Disebar Kawal Demo Terkait Kecurangan Pemilu di Depan Gedung DPR Hari Ini

Polisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.

Baca Selengkapnya