Usai diperiksa polisi, Sitok diteriaki 'buaya'
Merdeka.com - Penyair Sitok Srengenge malam hari ini selesai menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Tetapi, saat hendak meninggalkan gedung Polda Metro Jaya, 14 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang menunggu sejak pagi meneriaki Sitok dengan kata 'buaya'.
Pantauan merdeka.com, Rabu (5/3), Sitok mulai diperiksa sejak pukul 08.30 WIB dan selesai pukul 19.20 WIB. Saat hendak keluar, belasan mahasiswa itu langsung meneriaki Sitok 'buaya.' Sempat terjadi ketegangan saat itu antara pihak Sitok yang didampingi beberapa pengacara, dengan para mahasiswa yang didampingi kuasa hukum korban, Iwan Pangka. Bahkan, beberapa mahasiswa tampak berusaha mendekati Sitok dan hendak melayangkan bogem.
Demi menghindari bentrokan, tim kuasa hukum Sitok dan beberapa awak media melerai kericuhan itu. Setelah ditunggu untuk memberikan pernyataan, Sitok malah memilih pergi menggunakan mobil Toyota Xenia putih bernomor polisi B 1563 WFQ. Alhasil, awak media yang menunggu pernyataan Sitok kecewa.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
Padahal, merdeka.com sempat mendengar Sitok dan tim kuasa hukumnya siap memberikan pernyataan selepas pemeriksaan. Tetapi, karena timbul keributan, hal itu batal dilakukan.
Keributan itu juga menarik perhatian beberapa anggota Propam Polda Metro Jaya Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Polisi Sujarno. Karena kejadian itu, 14 mahasiswa FIB UI dan advokat Iwan Pangka digelandang dan diperiksa di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di kediaman kekasih SSA alias U di daerah Otista.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 10 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban mengancam menuntut pihak kampus dan pelaku penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berinisial SS menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8) malam.
Baca SelengkapnyaPihak SMA Negeri 70 melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
Baca Selengkapnya