Usai Divaksinasi Covid-19, Kapolres Depok Sebut Lebih Sakit Disuntik Meningitis
Merdeka.com - Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Depok kecuali Wali Kota Depok Mohammad Idris, hari ini menjalani vaksinasi Covid-19. Pasalnya Idris pernah terkonfirmasi positif sehingga vaksinasi tidak dapat dilakukan. Hal itu merujuk pada 16 indikator skrining penerima vaksin.
"Ada syarat utama dalam pemberian vaksin yaitu tidak pernah terpapar. Para alumni Covid tidak bisa divaksin, termasuk saya," kata Idris ditemui di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok, Kamis (14/1).
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengaku tidak sakit saat divaksin. Menurutnya, lebih sakit saat suntik meningitis di banding vaksin Covid-19. "Saya kira biasa aja, malah lebih sakit meningitis kalau kita mau umrah, tebal (jarumnya). Kalau ini (Covid-10) enggak," kata Imran.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk divaksinasi DBD? Saat ini, vaksin DBD sudah tersedia dan direkomendasikan bagi kelompok usia 6-45 tahun. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berusia 6-18 tahun, sedangkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan vaksin bagi usia 19-45 tahun.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang cocok menerima vaksin DBD? Vaksin ini terutama direkomendasikan untuk individu yang telah mengalami infeksi dengue sebelumnya, karena efektivitasnya lebih tinggi pada orang-orang yang telah memiliki kekebalan terhadap setidaknya satu serotipe virus dengue.
Sebelum vaksin, dia mengaku tidak ada persiapan khusus. Dia hanya istirahat yang cukup saja sebelumnya. "Istirahat yang cukup aja. Waktu istirahat yang cukup banyak minum air putih, sudah siap itu aja enggak sakit kok," tukasnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0508/Depok Kolonel (Inf) Agus Isrok Mikraj menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu untuk vaksin. Warga yang sudah terdaftar diimbau mau dan bersedia datang untuk vaksin.
"Alhamdulillah enggak sakit seperti yang Pak Kapolres sampaikan, tadinya sempat kita berpikir seperti apa, tapi ternyata tidak terasa. Untuk masyarakat enggak usah khawatir, enggak usah ragu enggak usah takut silakan datang ditempat yang sudah ditentukan, ayo kita sukseskan program vaksin dari pemerintah pusat," kata Dandim.
Kepala Kemenag Depok Asnawi menuturkan, berdasarkan imbauan dari Menteri Agama bahwa vaksin menjadi kekuatan dan pihaknya mendukung penuh program ini. Dia pun bersedia divaksin untuk dijadikan contoh di Depok dan diharapkan bisa diikuti oleh lainnya.
"Harapannya bisa diikuti kiai-kiai, para guru-guru yang interaksinya intens untuk kegiatan vaksinasi," katanya.
Soal fatwa halal, kata dia Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa halal vaksin tersebut. Vaksinasi ini adalah upaya pencegahan. "Mencegah diri kita dari suatu penyakit atau hal-hal yang membahayakan nyawa itu jadi suatu kewajiban bagi kita ketimbang membiarkannya, nah itu kan vaksin itu kita kan mencegah, seperti itu," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaIdris dijadwalkan dipanggil sebagai terlapor pada Kamis 10 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaPenilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya