Usai divisum, dugaan 4 wanita Rohingya dilecehkan nihil
Merdeka.com - Empat wanita pengungsi Rohingya yang diduga mendapat pelecehan seksual sudah melakukan visum. Dari hasil visum tersebut tidak ditemukan adanya unsur pelecehan seksual terhadap empat imigran gelap itu.
"Hasil visumnya sudah keluar dan telah kami terima, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya unsur pelecehan seksual terhadap empat etnis Rohingya dan isu tersebut tidak benar," ujar Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono, di Lhokseumawe, Jumat (2/10), dikutip dari Antara.
Anang mengatakan, isu adanya pelecehan seksual tersebut berhembus di saat petugas mengembalikan imigran Rohingya yang keluar dari tempat penampungan, kemudian petugas menyerahkan lagi ke komunitasnya.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan Pengungsi Rohingya di Aceh? 'Disana sudah ada pengaturannya, berapa lama di negara transit dan berapa lama sampai di negara tujuan,' sambungnya.
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
Selanjutnya, munculah isu adanya pelecehan seksual, sehingga ucapan tersebut memprovokasi yang lainnya, karena tipikal mereka yang emosional sehingga yang lainnya menjadi terpancing terhadap isu tersebut.
"Isu pelecehan seksual itu sangat cepat beredar, gara-gara isu tersebut sehingga para imigran gelap tersebut menjadi emosi dan bahkan ingin keluar dari tempat penampungan. Namun kini suasananya sudah mulai kondusif," tutur Anang.
Tambahnya, pengamanan di tempat penampungan tetap diperketat, hanya saja para warga Rohingya tersebut tidak dibuat seperti tahanan namun tetap dilakukan pengawasan. Meskipun demikian, ada juga yang ingin kabur dari penampungan tersebut.
Setelah kejadian tersebut, Polres Lhokseumawe telah menyiagakan petugas sebanyak 10 personel, kemudian dibantu dari Kodim 0103 Aceh Utara sebanyak 10 personel dan dari Polres Aceh Utara 10 personel serta dari petugas Satpol PP dan Imigrasi.
"Pengamanan akan terus kita perketat, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan sehingga tetap kondusif," kata Anang.
Terkait dengan hal tersebut, Kapolres Lhokseumawe bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akan bermusyawarah kembali, untuk menyusun bagaimana langkah-langkah yang terbaik dalam melakukan penanganan pengungsi Rohingya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan mahasiswi kampus ternama yang sedang menjalani program PKL di salah satu hotel.
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca SelengkapnyaSomasi tersebut disampaikan sebanyak dua kali oleh terlapor.
Baca SelengkapnyaSebelumnya UNHCR menyatakan tidak pernah meminta tempat atau pulau untuk pengungsi Rohingya
Baca Selengkapnya