Usai Gempa M 6,1 di Pasaman Barat, BMKG Survei Kerentanan Tanah
Merdeka.com - Setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,1 melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat (25/2), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan survei kerentanan tanah terhadap guncangan gempa yang diverifikasi dengan pemetaan tingkat kerusakan bangunan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan tingkat kerentanan tanah dipetakan dengan melakukan pengukuran terhadap berbagai jenis tanah dan batuan di sekitar pusat gempa. BMKG juga terus memonitor dan memetakan gempa-gempa susulan, untuk memperkirakan kapan gempa susulan akan berakhir.
Hasil survei disiapkan untuk direkomendasikan kepada Pemerintah Daerah, agar secara ketat memperhatikan building code untuk standard bangunan tahan gempa, terutama pada zona-zona yang rentan mengalami guncangan gempa.
-
Kenapa rumah di Bantul harus tahan gempa? Karena potensi bencana yang begitu besar, rumah di Bantul dan juga di Daerah Istimewa Yogyakarta harus tahan gempa.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa saja bahan rumah Sunda tahan gempa? Mereka bisa merasakan goncangan dengan intensitas yang sering, sehingga berpikir untuk tidak membuat bangunan tempat tinggal berbahan keras seperti batu dan tanah liat yang disatukan. Karena wilayah permukiman dekat dengan hutan, mereka lantas memanfaatkan hayati yang ada di sekelilingnya seperti batang pohon, bambu hingga dedaunan dan jerami sebagai pelindung dari cuaca luar.
Dari hasil pengukuran tersebut, selanjutnya akan dipetakan secara faktual zona mana saja yang rentan mengalami guncangan kuat di kemudian hari.
"Nantinya akan terverifikasi, mana-mana daerah dengan tingkat kerentanan atau guncangan tinggi, menengah, dan rendah, sebagai informasi bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan kembali wilayah," ujar Dwikorita.
Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengimbau kepada para korban gempa untuk kembali ke rumah masing-masing apabila kondisi rumah masih utuh dan berkategori layak huni, serta rumah tersebut berada di luar zona 200 meter dari tepi sungai, mengingat gempa-gempa susulan yang terjadi usai gempa utama semakin melemah.
"Tidak usah percaya hoaks atau kabar bohong yang sengaja disebarkan untuk menakut-nakuti masyarakat. Pastikan informasi yang diperoleh valid langsung dari BMKG. Silakan pantau terus kanal-kanal komunikasi BMKG, bukan hanya update soal gempa, namun juga kondisi cuaca dan peringatan dini," ujar dia.
Dalam survei lapangan tersebut, Kepala BMKG, didampingi Kepala Pusat Seismologi Teknik Rahmat Triyono, Kepala Balai Besar Wilayah 1 BMKG Darmawan, serta Koordinator BMKG propinsi dan lima kepala stasiun BMKG di wilayah Sumatra Barat.
BMKG juga berkoordinasi dengan BNPB, Bupati Kabupaten Pasaman Barat beserta jajarannya, terutama Kalaksa BPBD dan Kepala Dinas Kominfo, serta bersinergi dengan Tim Balai Wilayah Sungai setempat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca Selengkapnyasemua bangunan bangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tahan gempa
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaItu sebabnya, masyarakat yang membangun rumah apalagi di sekitar sesar gempa harus dengan struktur kuat.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaSesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu megathrust kembali mencuat. Salah satu daerah yang berpotensi terdampak megathrust adalah Bantul.
Baca Selengkapnya