Usai Lebaran, KPAI minta orangtua selektif rekrut pengasuh anak
Merdeka.com - Usai libur Lebaran kebutuhan asisten rumah tangga (ART) juga meningkat lantaran ART lama tidak kembali dari kampung halamannya usai mudik. Hal ini diperhatikan juga oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Menurut Wakil Ketua KPAI, Susanto, para pengguna jasa ART harus jeli dalam merekrut ART, terlebih lagi dalam perekrutan pengasuh bayi.
"Tingkat kebutuhan pekerja rumah tangga di kota besar cukup tinggi. Namun, selain pertimbangan skill, pastikan keluarga di kota besar mengetahui rekam jejak yang bersangkutan. Pasalnya, tak sedikit kasus kejahatan terhadap anak itu pelakunya berasal dari pembantu rumah tangga," kata Susanto melalui siaran pers, Minggu (10/7).
-
Apa kesalahan parenting yang memperburuk agresivitas anak? Hukuman yang keras dapat membuat anak merasa takut, cemas, dan semakin marah, sehingga mendorong mereka untuk berperilaku lebih agresif.
-
Siapa yang sering melakukan kekerasan pada anak? Sayangnya, sering kali kekerasan ini dilakukan oleh orang-orang terdekat, termasuk orang tua mereka.
-
Apa dampak kekerasan pada anak? Menurut American Psychological Association (APA), anak-anak yang mengalami kekerasan lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, agresi, dan perilaku antisosial di kemudian hari.
-
Kenapa kekerasan bisa merugikan anak? Mereka berisiko mengalami masalah fisik dan mental, penyalahgunaan narkoba, serta penurunan kualitas hidup yang dapat berlangsung hingga dewasa, bahkan seumur hidup.
-
Kenapa anak kurang kasih sayang jadi agresif? Mereka mungkin menjadi lebih sering tantrum, berperilaku agresif, atau bahkan mulai melanggar aturan yang telah ditetapkan di rumah.
-
Siapa yang biasanya melakukan kesalahan parenting? Sayangnya, upaya orangtua untuk membesarkan anak ini kadang tak berjalan lancar.
Susanto mengatakan salah memilih pengasuh anak berpotensi menimbulkan permasalahan kriminal seperti penculikan, perdagangan anak, dan kekerasan terhadap anak.
Oleh sebab itu, dia meminta para pengguna jasa pengasuh anak sebaiknya lebih selektif dalam perekrutan. Harus mengetahui latar belakang si pengasuh yang akan digunakan jasanya.
"Alangkah baiknya memilih pengasuh yang memiliki keterampilan pengasuhan dan kepribadian yang ramah anak. Kurang selektif merekrut tenaga pengasuh berpotensi menjadi pelaku kekerasan, trafficking, penculikan dan kejahatan terhadap anak," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 2021, korban eksploitasi anak sejumlah 147, namun KPAI hanya mendapatkan 14 pengaduan yang masuk.
Baca SelengkapnyaKPAI mencatat terdapat 15 pelanggaran hak anak pada pemilu-pemilu sebelum 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam melihat ada kerawanan pengerahan anak-anak saat masa kampanye Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenitipkan anak merupakan praktik yang umum dilakukan pada orangtua pekerja terutama di saat ini.
Baca SelengkapnyaKawiyan memastikan, KPAI terus melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Baca SelengkapnyaKemen PPPA pada 2021 menunjukkan bahwa empat dari 100 anak usia dini pernah mendapatkan pengasuhan tidak layak.
Baca SelengkapnyaAjarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaMPLS juga bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaJangan asal pilih daycare untuk anak, simak tips memilih daycare yang aman
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaKetua KPAI Ai Maryati Solihah menyebutkan regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak sebetulnya sudah cukup komprehensif.
Baca Selengkapnya