Usai Longsor & Banjir, Perbaikan Infrastruktur di Bogor Tidak Cukup 1 Tahun
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bogor memprediksi butuh waktu lebih dari 1 tahun untuk memperbaiki infrastruktur serta rumah-rumah masyarakat, yang rusak akibat bencana alam. Terutama di wilayah Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengatakan, jika dalam penanganan pasca bencana didukung oleh anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai, maka bisa dilakukan paling cepat 1 tahun.
"Jika didukung anggaran dan SDM mumpuni, mungkin satu tahun bisa selesai. Itu paling cepat. Kalau tidak ya bisa lebih dari 1 tahun," katanya, Selasa (21/1).
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
Hingga kini, Pemkab Bogor belum memiliki data valid terkait kerusakan yang terjadi akibat bencana alam. Terakhir, terdapat 2.139 rumah rusak berat, 81 rumah rusak sedang dan 2.140 rumah rusak ringan di wilayah Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga.
Selain itu, sarana prasarana lainnya turut tergerus banjir dan longsor. Seperti 12 unit masjid mengalami rusak, 7 pesantren juga rusak, 11 jembatan putus dan rusak berat serta akses 55 titik akses jalan terputus maupun amblas.
"Tapi kami masih lakukan validasi data. Data itu nantinya untuk kita minta bantuan ke pemerintah pusat dan Pemprov Jabar. Untuk kebutuhan hunian tetap maupun perbaikan infrastruktur," kata Yani.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan, secara keseluruhan pada awal tahun 2020 bencana alam menimpa 128 desa/kelurahan di 28 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Namun, kata Ade, wilayah yang paling parah terdampak bencana alam ada di 5 kecamatan, yakni Nanggung, Cigudeg, Sukajaya dan Jasinga yang luluh lantak diterjang banjir bandang dan longsor. Sementara satu kecamatan lain yaitu Gunungputri, terendam banjir akibat luapan Sungai Bekasi.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan pendataan penduduk, pemukiman dan infrastruktur terdampak bencana, serta perencanaan penyediaan hunian bagi para pengungsi.
"Baik melalui penyediaan dana tunggu untuk hunian sementara dan pembangunan hunian tetap. Juga sedang mengupayakan agar sekolah kembali beroperasi yang saat ini masih digunakan untuk pengungsi," kata Ade.
Selain itu, untuk antisipasi jangka panjang Pemkab Bogor juga terus mengintensifkan koordinasi dengan lembaga yang mampu melakukan pemetaan geologi untuk mengetahui penyebab bencana.
"Juga untuk melihat kemungkinan pemanfaatan lahan milik negara oleh lembaga maupun pihak swasta, baik itu lahan HGU, hutan dan perkebunan. Serta melihat lagi aktivitas dan dokumen perizinan pertambangan di wilayah Bogor dan daerah perbatasan," tegas Ade.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut dia, pemerintah daerah Sumatera Barat telah menyiapkan lahan untuk relokasi warga.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam
Baca SelengkapnyaBantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumbar Minta Bantuan Rp1,5 Triliun untuk Penanganan Dampak Banjir Bandang
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaBBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaDari anggaran tersebut Pemprov akan menggunakan lumpur dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaGuna menghindari kepadatan lalu lintas, TJT mengimbau para pengguna jalan untuk menghindari waktu puncak arus mudik serta tetap berhati-hati dalam berkendara.
Baca Selengkapnya