Usai makan di kantin sekolah, puluhan siswa SMPN 3 Petang muntah & pusing
Merdeka.com - Puluhan siswa di SMPN 3 Petang Kabupaten Badung, Bali, terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran muntah-muntah dan pusing usai menyantap makanan di kantin sekolah saat jam istirahat siang. Selain dengan ambulans, sejumlah siswa ada yang terpaksa dilarikan ke RS dengan kendaraan roda dua menuju RSUD Mangusada, rumah sakit milik pemkab Badung.
Informasi dari Dinas Kesehatan Badung sedikitnya ada sekitar 226 orang siswa yang berisiko keracunan massal. Namun, dari jumlah tersebut total ada 43 orang siswa yang mengalami gejala keracunan.
Dari puluhan korban ada yang dirawat di Puskesmas Petang II, Pustu Belok dan ada yang ke RSUD Mangusada. Rata-rata korban mengalami gejala yang sama yakni mual, nyeri ulu hati, muntah-muntah, lemas, sakit kepala hingga ada yang diare.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena Foodborne Illness? Namun bagi anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, mereka berisiko tinggi mengalami beberapa gejala paling parah yang sering mengakibatkan rawat inap atau kematian.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
Kadis Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Pihaknya mengaku sementara telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan di Petang.
"Iya, sementara KLB Kermak di Petang. Lokasi kejadian di SMPN 3 Petang di Belok," ujarnya lewat sambungan telepon, Senin (4/12).
Menurut dia, keracunan massal ini berawal dari saat para siswa dan siswi makan di kantin sekolah. Dugaan sementara mereka keracunan dari makanan yang dibeli di kantin tersebut.
"Keluhan muncul mulai pukul 10.30 WIB. Jumlah siswa yang berisiko 226 orang. Pasien dirawat di Puskesmas Petang II dan ada yang dirujuk ke RSUD Badung," kata Suteja.
Untuk memastikan penyebab dugaan keracunan ini, pihaknya mengaku sudah mengambil sampel baik makanan maupun muntahan korban untuk dilakukan cek laboratorium.
"Sampel sudah kami amankan untuk segera dibawa ke Labkes Provinsi dan BPOM," katanya.
Sementara Direktur RSUD Mangusada, dr Nyoman Gunarta mengungkapkan, pihaknya melakukan tes kepada para siswa yang tengah dirawat. Namun demikian, pihaknya belum berani memastikan penyebabnya karena keracunan makanan.
"Belum bisa dipastikan. Nanti menunggu hasil cek lab dulu," ujarnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, I Ketut Widia Astika mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut.
"Kami benar-benar prihatin kejadian ini. Kami tekankan agar pihak sekolah benar-benar selektif dan hati-hati dalam menyajikan makanan dan minuman bagi para siswa yang ada di kantin," tegasnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, dari 43 siswa yang diduga keracunan, empat masih dirawat di RSUD Mangusada, sementara sisanya sudah dibolehkan pulang. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca Selengkapnya