Usai Margarito Kamis, Wasekjen Golkar diperiksa KPK jadi saksi meringankan Setnov
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar Maman Abdurrahman diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi meringankan untuk tersangka kasus proyek e-KTP, Setya Novanto. Maman hadir sekitar pukul 11.15 WIB.
"Saya memenuhi panggilan KPK terkait posisi saya saksi meringankan untuk Setya Novanto. Tetapi untuk yang lain-lainnya nanti setelah pemeriksaan baru nanti informasikan semuanya," kata Maman di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/11).
Maman tidak menjelaskan lebih lanjut siapa saja dari Partai Golkar ditunjuk Setya Novanto untuk menjadi saksinya. Dia pun belum mau merinci terkait pemeriksaannya kali ini. Sebab, kata dia, dalam undangan yang diberikan KPK, namanya ditulis sebagai Maman Kesmana.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Jadi ini ada dua hal yang perlu saya konfirmasi di KPK. Yang pertama soal nama saya ada Maman Kesmana, sebagai Wasekjen DPP Partai Golkar, tapi kan nama saya sebenarnya yaitu Maman Abdurahman. Itu saya mau klarifikasi. Ini nama saya itu hanya sebatas kesalahan administasi. Saya betul-betul belum bisa menjelaskan," ungkap Maman.
Kemudian, kata Maman, dia sudah berkoordinasi dengan tim kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi terkait pemeriksaannya saat ini. "Kalau berdasarkan komunikasi dengan pengacara memang ini betul-betul permintaan dari Novanto," ungkap Maman.
Diketahui sebelumnya, pengamat ahli tata negara Margarito Kamis juga diperiksa oleh KPK. Dia periksa sebagai saksi ahli untuk meringankan Setya Novanto. Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pihaknya sudah menerima beberapa nama dari kuasa hukum setya Novanto, Fredrich Yunadi untuk permohonan saksi dan ahli meringankan.
Terdapat sembilan saksi dan dua ahli yang meringankan yang diajukan Novanto. Tetapi, dua saksi yang diajukan Novanto telah diperiksa KPK sebagai saksi dalam proses penyidikan kasus e-KTP ini.
"Jadi secara total terdapat tujuh saksi dan lima ahli yang akan diperiksa," ungkap Febri.
Tetapi Febri tidak mau memberikan nama siapa saja saksi ahli yang meringankan Novanto. Dia hanya menyebut, para saksi ini seluruhnya merupakan politisi Partai Golkar baik yang menjadi anggota DPR, tenaga ahli Ketua DPR maupun pengurus Partai Golkar. "Ahli terdiri dari empat ahli pidana dan satu ahli hukum tata negara," tambah Febri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, Daniel Yusmic, dan Guntur Hamzah akan diperiksa pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaKPK juga memeriksa sejumlah saksi ahli untuk menyelidiki ada atau tidaknya tindak pidana pertemuan Alexander dengan Eko itu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, pengacara Firli menyebut ada tiga profesor diajukan menjadi saksi meringankan. Salah satunya Prof Yusril Ihza Mahendra.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaUntuk tes wawancara kali ini, Pansel akan menguji sebanyak 10 orang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaWali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaDirektur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK, Herda Helmijaya diperiksa selama tiga jam
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini menjadi kedua kalinya Martono diperiksa penyidik sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri tidak hadir dalam sidang perdana ini.
Baca Selengkapnya