Usai merdeka, pejuang Rusmina kerja di bioskop hingga jual kemplang
Merdeka.com - Kisah hidup Rusmina (99) memang mengharukan. Bukannya menikmati hasil perjuangan dan pengorbanannya, dia harus menjalani kehidupan yang pahit usai kemerdekaan Indonesia.
Kepada merdeka.com, Rusmina mengaku tidak menyesal menjadi pejuang. Bahkan, dia bangga memiliki pengalaman yang bisa dibagi dengan generasi penerus meski nasibnya tak sesuai harapan.
"Alhamdulillah senang. Ngapain nyesel, malah bangga jadi pejuang," ujar nenek Rusmina di Panti Jompo Tresna Werdha Teratai Palembang, Kamis (13/8).
-
Mengapa Putri Patricia berencana tinggal di panti jompo? Dalam sebuah wawancara, Putri Patricia mengungkapkan bahwa ia tidak ingin menikah hanya karena tuntutan sosial.
-
Kenapa Putri Patricia mempertimbangkan untuk tinggal di panti jompo? Salah satu pilihan yang dipertimbangkan adalah tinggal di panti jompo saat tua. Putri Patricia berharap penghasilannya terus lancar untuk persiapan hari tua dan potensial kebutuhan di panti jompo.
-
Di mana Rumah Puspita Rembang? KKP membuat Rumah Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Ikan Terpadu Rumah Puspita Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghadirkan Pusat Oleh-Oleh Produk Perikanan yang berkualitas di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah melalui Rumah Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Ikan Terpadu (Puspita).
-
Di mana Puan bertemu Rosan? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menanggapi kehadiran Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam buka bersama (bukber) di rumah Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani pada Sabtu (30/3).
-
Di mana Rumah Rakit di Palembang berada? Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
-
Siapa yang kelola Rumah Puspita Rembang? Sebagai informasi, Rumah Puspita Rembang resmi dikelola Koperasi Mitra Mina Lestari sejak 27 Juli 2023.
Rusmina mengatakan, dia mendapatkan suami orang Palembang dan tinggal di kota itu. Namun, di tahun 1962, suami tercinta meninggal dunia disusul anak semata wayangnya yang keburu dipanggil tuhan tahun 1965. Sejak itu, dia hidup sebatang kara tanpa arah.
Terlebih semua harta benda dan surat-surat tentang statusnya sebagai pejuang kemerdekaan hilang dicuri orang.
Untuk menyambung hidup, Rusmina berusaha mencari pekerjaan. Beruntung, ada seorang tentara berpangkat perwira menawarkan pekerjaan di salah satu bioskop di kawasan Jalan Letkol Iskandar Palembang. Di sana, dia bertugas sebagai tukang karcis masuk.
Tak lama, Rusmina di-PHK. Kemudian, dia bekerja lagi di bioskop yang lain di Jalan Jenderal Sudirman Palembang. Lagi-lagi, wanita kelahiran 22 Agustus 1916 itu harus menelan pil pahit karena masuk dalam daftar karyawan yang diberhentikan.
"Enak juga kerja di bioskop, bisa nonton film sepuasnya gratis pula. Lumayan dapat kerjaan," kata dia.
Pusing mencari pekerjaan, pejuang Rusmina memilih berdagang. Dia berjualan kemplang, makanan khas Palembang, di Pasar Cinde Palembang. Jarak tempat dagangannya itu dekat dengan tempat tinggalnya di sebuah gubuk reot di belakang pasar.
"Walaupun jelek, saya mengontrak. Uangnya dari hasil jualan kemplang," tuturnya.
Pada tahun 2009, Rusmina bertemu dengan seseorang dan mengajaknya tinggal di panti jompo milik Dinas Sosial Palembang. Sejak itu, dia tinggal bersama 63 penghuni panti. Dia ditempatkan di kamar berukuran 3x5 meter dengan satu tempat tidur.
"Orang di panti dulu manggil saya Mak Kemplang karena saya pernah jualan kemplang. Sekarang tidak lagi," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaIpda Purnomo berhasil bikin neneek tukang jamu sumringah waktu diberi hadiah. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaViral karena Jadi Pemulung Cilik, Begini Kondisi Rumah Risna yang Jauh dari Kata Layak
Baca SelengkapnyaViral momen polisi cegar difabel yatim piatu jalan kaki dari Bojonegoro ke Jember. Kisahnya bikin haru.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang TKW di Arab Saudi bangun bisnis di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSeorang Polisi baik, Ipda Purnomo menemukan pria muda bernama Riyadi yang yatim piatu dan sedang mencari pekerjaan dari Jember ke Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaDengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, ia berhasil membangun bisnis rental PS yang menginspirasi banyak orang.
Baca SelengkapnyaRohmana, seorang pria asal Sumedang menceritakan pengalaman ketika dirinya bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBanyak yang memuji pemilik resto dan ingin berkunjung ke sana.
Baca SelengkapnyaProfil Paiman Rahardjo, Wakil Menteri Desa PDDT yang memulai perjalanan di Ibukota sebagai tukang sapu hingga menjadi rektor.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca Selengkapnya