Usai minum minuman kemasan, puluhan pelajar SMP di Pekanbaru sayat tangan
Merdeka.com - Puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekanbaru menyayat tangan sendiri namun mereka tidak merasa sakit. Ternyata, setelah diselidiki mereka mengonsumsi minuman yang mengandung zat benzo sehingga terbius.
Minuman dalam kemasan gelas plastik berwarna orange itu dijual bebas di kantin sekolah, bila menenggaknya maka siswa akan merasa terbius dan ketagihan.
Kepala BNN Kota Pekanbaru, Kombes Sukito mengatakan, kasus ini terungkap ketika pihaknya menjadi pembina upacara di salah satu SMP sepekan lalu.
-
Siapa yang jualan di sekolah? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Dimana minuman tersebut dijual? Bagi pecinta minuman di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam minuman seperti Milo Dinosaurus, Passion Fruit Sparkling Tea, Brown Sugar Milk, Hojicha Latte dan Es Kopi Pandan.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Dimana anak mudah mendapatkan minuman manis? Selain itu, adiksi gula pada anak juga didorong oleh kemudahan akses terhadap minuman manis. Piprim memberi contoh, saat memasuki mini market, hanya ada sedikit pilihan minuman yang tidak mengandung pemanis. 'Itu mungkin hanya 1 atau dua jenis minuman yang tidak mengandung gula,' tambahnya.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana minuman kekinian ini biasa dijual? Terlebih lagi, melihat kesuksesan banyak gerai minuman, menjadikan minuman trendy sebagai gagasan bisnis tampaknya menjanjikan.
"Saat kita jadi pembina upacara, kepala sekolahnya menyampaikan kecurigaan terhadap muridnya, banyak yang menyayat tangannya. Itu ada bekas luka garis, disayat pakai kaca," katanya, Senin (1/10).
Menurutnya, kepala sekolah tersebut awalnya mengira muridnya tersebut mengonsumsi narkoba. Menanggapi kekhawatiran itu, BNN kemudian melakukan assessment terhadap para siswa itu.
"Saat kita lakukan assessment mereka diinterogasi. Lalu mereka mengaku tidak menggunakan narkoba. Mereka mengaku mengonsumsi sebuah minuman bermerek inisial T," ucap Sukito.
Setelah ditelusuri, diketahui sebagian besar pelajar di sekolah tersebut mengonsumsi minuman dengan kemasan warna oranye yang harganya hanya Rp 1.000.
"Kami tanya, berapa kali minum itu. Ada yang bilang tiga sampai empat kali. Rasanya segar, cuma kalau gak minum ada rasa kurang, ketagihan. Pengakuan murid itu," ujarnya.
Dari pengakuan para murid tersebut, akhirnya BNN melakukan tes urine terhadap 56 orang pelajar. Setelah dilakukan pengecekan dengan alat, ternyata mereka yang mengonsumsi lebih dari dua.
"Ada indikasi positif benzo (zat anastesi atau bius) tidak terasa sakit. Makanya disayat tangannya tidak terasa sakit," tutup Sukito.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaApakah benar ada miras kemasan sachet yang menghebohkan publik?
Baca SelengkapnyaAnak SD ini menghabiskan Rp300 ribu hanya uang jajan saja. Biaya untuk makan di sekolah pun berbeda lagi.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaTeka-teki minuman MPLS adalah salah satu kegiatan kreatif yang sering diadakan selama masa orientasi siswa baru di sekolah.
Baca SelengkapnyaAda banyak teka-teki minuman yang diberikan saat MPLS, yang menarik untuk dicari tahu jawabannya.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca Selengkapnya