Usai nobar film 22 Menit, Kapolres Samarinda kenang aksi teror bom Gereja Oikumene
Merdeka.com - Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto nonton bareng film 22 Menit di XXI Big Mall, Jalan Pangeran Surapati, Kamis (19/7). Vandra mengungkapkan, film yang terinspirasi dari aksi heroik Polri melumpuhkan pelaku bom Thamrin di awal tahun 2016 lalu tersebut, membawa pesan agar masyarakat tidak takut aksi teror.
"Pesannya, masyarakat agar tidak takut aksi teror. Bersama jaga lingkungan sekitar, terhadap bahaya radikal, dan potensi gangguan keamanan lainnya," kata Vendra.
Vendra menerangkan, terlebih lagi, Samarinda sempat menjadi sasaran aksi teroris, meledakkan bom di depan Gereja Oikumene, Loa Janan Ilir, tahun 2016 lalu.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
"Kejadian di Oikumene di tahun 2016 itu, jadi titik balik kita (tidak takut aksi teror)," tegas Vendra.
Menurut Vendra, personelnya disebar ke seluruh wilayah Samarinda untuk mengantisipasi berkembangnya paham radikal.
"Tentu, ada tim khusus ke tengah masyarakat. Kita lihat sejarah bom Thamrin. Mereka yang menonton film itu, bahwa radikalisme jangan sampai tumbuh di lingkungan sekitar," ungkap Vendra.
"Jangan takut terhadap ancaman-ancaman seperti itu dan aksi terorisme. Bersama TNI, Polri serius berantas terorisme," demikian Vendra.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaPatroli ini menyasar sejumlah tempat yang dinilai rawan, mulai dari warung remang-remang hingga area perkantoran.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaPatroli skala besar dilaksanakan oleh personel Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pelalawan.
Baca SelengkapnyaSalah satu lokasi yang dituju adalah Klenteng Cetiya Setia Dharma
Baca SelengkapnyaPrajurit Koops TNI Habema membalas tembakan OPM pimpinan Apeni Kobugau dari Kampung Bazemba
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca Selengkapnya