Usai operasi, kondisi sopir Kopaja korban bom bunuh diri belum pulih
Merdeka.com - Agung (18), sopir bus Kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan yang menjadi salah satu korban ledakan bom di Kampung Melayu, hari ini rencananya pulang ke rumah usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Agung sebelumnya menjalani operasi di Rumah Sakit Premier lalu dirujuk ke Rumah Sakit Polri akibat luka di kakinya akibat terkena ledakan bom tersebut.
"Nunggu dari tim bedah. Tadi sih katanya sudah bisa pulang," kata ibunda Agung, Dewi Sunarti (42), saat dihubungi merdeka.com, Selasa (30/5).
Kondisi Agung saat ini belum bisa berjalan lantaran kaki kanannya yang masih belum pulih setelah operasi. Keluarga berharap Agung segera pulih dan bisa kembali ke rumah.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada serangan bom di Kano? Tiga bom meledak di luar masjid Central Mosque di Kano, yang menewaskan sekitar 120 orang dan melukai sekitar 260 jamaah saat mereka sedang melaksanakan salat Jumat.
"Agung sendiri belum bisa jalan sampai sekarang. Belum tahu juga akan di operasi lagi atau tidak. Mungkin nanti diberikan tongkat saja," ujar Dewi.
Sebelumnya, seorang mahasiswi yang juga menjadi korban ledakan bom di Kampung Melayu yakni Jihan Tholib sudah dipulangkan Senin (29/05) kemarin. Jihan yang juga dirawat di RS Polri dipulangkan karena kondisinya ysudah membaik. Kini tinggal lima anggota polisi dan satu warga sipil yang masih berada di RS Polri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim dokter masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Merauke menceritakan pengalamannya saat hidup tanpa tempurung kepala selama 7 bulan.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaSesampainya di KM 41,400 A, bus oleng ke kiri dan menabrak pagar pembatas jalan.
Baca SelengkapnyaKondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMemperbaiki jalan tol bocimi yang longsor membutuhkan waktu berbulan-bulan
Baca SelengkapnyaAkibat kecelakaan, sebanyak 24 orang luka ringan, 4 orang luka berat, dan 1 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca Selengkapnya