Usai paripurna, Ganjar disoraki buruh soal politik upah kosmetik

Merdeka.com - Rencana penetapan UMK di Jawa Tengah hari ini diwarnai sedikit kericuhan. Puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Nasional (SPN) awalnya mendatangi kantor Gubernuran Pemprov Jateng. Tujuan mereka untuk melakukan aksi protes terkait penetapan UMK di Jateng yang disesuaikan dengan kenaikan BBM sebesar 2 persen.

Puluhan buruh awalnya hanya duduk-duduk di depan pintu masuk Ruang Gubernuran kemudian bergeser di depan Ruang Studio Mini Kantor Gubernuran Jateng. Namun, karena Ganjar Pranowo masih mengikuti rapat RAPBD Perubahan Tahun 2015 di Gedung Paripurna Lantai 4, Gedung Berlian DPRD Jateng, buruh lalu bergeser ke balkon Ruang Paripurna DPRD Jateng.

Saat paripurna berakhir, tiba-tiba puluhan buruh berdiri dan meneriakkan yel-yel dan berorasi terkait tuntutan buruh yang tidak sesuai dengan penghitungan KHL dan UMK menurut buruh.

"Hidup buruh! Kami tidak terima jika rencana kenaikan UMK murah yang dikonsultasikan oleh Ketua Dewan kemudian dikonsultasikan dengan DPR dan Apindo!" teriak Prabowo dari Infokom Gerbang, salah satu elemen buruh yang tergabung dalan FSPN yang dipimpin oleh Nanang di atas balkon Ruang Paripurna Gedung DPRD Jateng Kamis (20/11) siang tadi.

Melihat dan mendengar orasi yang dilakukan belasan buruh tersebut, Ganjar hanya melempar senyum ke arah buruh. Aksi lempar senyum itu diikuti oleh jajaran pimpinan DPRD Jateng, termasuk anggota DPRD Jateng lainnya.

Suasana rapat paripurna pun tiba-tiba riuh akibat aksi mendadak tanpa pengawalan dari aparat kepolisian itu. Meski seluruh peserta paripurna satu persatu meninggalkan ruang paripurna, belasan buruh tetap melakukan orasi yang ditujukan ke Ganjar Pranowo.

"Kami akan terus mengawal dan akan terus melawan terkait upah buruh di Jawa Tengah yang masih murah," tegas Prabowo dalam orasinya.

Prabowo mengungkapkan dengan menghitung asumsi kenaikan hanya pada item transportasi saja sebesar 30 persen, maka revisi 2 persen yang digagas gubernur menjadikan upah riil buruh dipastikan tertinggal.

"Item transport, misalnya memiliki porsi sekitar 15 persen dari angka KHL. Itu hanya transport, belum jika 60 item KHL dihitung, maka revisi 2 persen hanyalah politik kosmetik gubernur Ganjar," ungkap Prabowo.

Prabowo mencontohkan seperti di Kota Semarang, KHL sebesar Rp 1,663 juta yang diusulkan ke Wali kota Semarang Hendrar Prihadi ke Gubernur Jateng sebesar Rp 1,685 juta dengan item transport sebesar Rp 255 ribu dan kenaikan sebesar 30 persen sehingga item transport menjadi Rp 76.500.

"Maka dengan kenaikan item transport saja 1,685 juta ditambah kenaikan item transport sebesar 76.500 sehingga UMK untuk Kota Semarang idealnya adalah Rp. 1,7615 juta. Ini untuk membandingkan dengan asumsi gubernur Ganjar merevisi KHL 2 persen di mana Rp 1,663 juta ditambah dengan dampak kenaikan BBM, 2 persen atau sekitar 1,691 juta," paparnya.

Sehingga Prabowo menyatakan buruh menilai penetapan UMK yang dilakukan oleh Ganjar hanya merupakan langkah politik Gubernur Jateng supaya dianggap populis.

"Sekali lagi, hanya dengan dampak item transport saja buruh Kota Semarang seharusnya terbebani upah riil sebegitu besar. Belum lagi jika dihitung dampak kenaikan harga BBM di 60 item dihitung. Oleh karena itu, revisi kenaikan usulan bupati/walikota versi gubernur Ganjar sebesar 2 persen hanyalah politik kosmetik agar terlihat seolah populis terhadap kebijakan perbaikan harga BBM yang tidak populis," ungkapnya.

Akibat kericuhan kecil itu, rencana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menggelar jumpa pers tentang penetapan UMK di Jateng dengan wartawan di Studio Mini Kantor Gubernuran Pemprov Jateng dibatalkan. Kemudian dilakukan di Ruang Pertemuan. Ruang Kerja Gubernur di Pemprov Jateng bersamaan dengan sosialisasi UMK ke ratusan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota di Jateng.

"Nanti setelah acara sosialisasi temen-temen bisa langsung door stop saja," ungkap Kabag Infokom Agus Utomo kepada wartawan.

Sementara itu, buruh yang menyoraki Ganjar usai paripurna langsung meninggalkan Ruang Paripurna Gedung Berlian DPRD Jateng dengan menyanyikan lagu kebangsaan Maju Tak Gentar.