Usai Pilkada, Kasus Covid-19 di Sumsel Meningkat Drastis
Merdeka.com - Kasus Covid-19 setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sumatera Selatan, mengalami peningkatan drastis. Meski demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan pelaksanaan pilkada menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Iche Andriyani Liberty mengungkapkan, peningkatan terjadi selama kurun waktu 1-13 Desember 2020 yang mencapai 824 pasien. Sementara pada bulan sebelumnya, tepatnya 17-30 November 2020 terkonfirmasi 658 orang.
Lonjakan kasus juga diketahui dari semakin pendeknya waktu mencapai 1.000 kasus. Sejak Oktober 2020, mencapai 1.000 kasus hanya dalam waktu maksimal 17 hari, sementara pada bulan-bulan sebelumnya memerlukan waktu lama, yakni 32 hari.
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana Pilkada Serentak 2020 diselenggarakan? Berikut adalah daftar provinsi-provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 tersebut:Sulawesi UtaraSulawesi TengahKalimantan UtaraKalimantan SelatanKalimantan TengahSumatera BaratKepulauan RiauJambiBengkulu
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Peningkatan kasus karena mobilitas masyarakat sangat tinggi, banyak kegiatan di akhir tahun, terutama pilkada," ungkap Iche, Senin (14/12).
Meski demikian, dirinya tidak bisa menyimpulkan adanya klaster pilkada dalam penyebaran virus corona. Hanya saja, dia melihat aktivitas pilkada cukup menimbulkan keramaian, mulai dari rapat, kampanye yang menyebabkan kerumunan, distribusi logistik, pemungutan suara, perhitungan, rekapitulasi dan tahapan lain.
"Kegiatan seperti itu tentu sangat terpantau. Sangat sulit menyimpulkan muncul klaster pilkada setelah pemungutan suara, apalagi kita tidak tahu apakah semua petugas dan pemilih terbebas dari Covid-19," ujarnya.
Hingga 14 Desember 2020, jumlah kasus positif di Sumsel mencapai 10.335 orang setelah terjadi penambahan 48 kasus hari ini. Jumlah kasus sembuh sebanyak 8.534 pasien dan meninggal dunia berjumlah 561 orang.
Menanggapi hal itu, anggota KPU Sumsel Amrah Muslimin mengatakan, proses pilkada di tujuh kabupaten diterapkan protokol kesehatan secara ketat. Terlebih petugas telah menjalani rapid test dan swab sebelum pemungutan suara."Kami pastikan sesuai prokes, semuanya aman, petugas yang terkonfirmasi positif pasti diganti," ujarnya.
Namun setelah hari pencoblosan tak lagi dilakukan pemeriksaan kesehatan karena terbentur anggaran. Sementara pemeriksaan bagi pemilih diserahkan ke Satgas Covid-19.
"Kita lihat dulu apakah peningkatan kasus itu ada di daerah pilkada atau tidak. Tapi semuanya berharap sehat-sehat saja," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
Baca Selengkapnya"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya