Usai polisikan Ketua FUI, Ibunda Rizki histeris panggil anaknya
Merdeka.com - Komariyah (49) orangtua dari Rizki Syahputra (10) pingsan usai melaporkan Ketua Panitia Penyelenggara Forum Untukmu Indonesia Dave Revano Santoso. Rizki meregang nyawa usai terinjak-injak saat ikut mengantre sembako dalam acara 'Forum Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4) lalu.
Pantauan merdeka.com, Komariyah pingsan saat kuasa hukum Muhammad Fayyad memberikan keterangan pers kepada awak jurnalis usai laporannya itu diterima oleh pihak Bareskrim Mabes Polri.
Komariyah langsung dibawa ke ruang balai wartawan yang memang dekat dengan halaman depan kantor Bareskrim Mabes Polri. Saat digotong masuk, Komariyah berteriak histeris menyebut nama anaknya yang tewas.
-
Siapa yang pingsan di GBK? Karena massa yang hadir banyak, sejumlah orang desak-desakan, bahkan beberapa di antaranya pingsan. Petugas di lokasi pun bergerak cepat membantu memberikan pertolongan kepada massa yang pingsan.
-
Kenapa orang pingsan? Ketika tekanan darah menurun drastis, aliran darah ke otak bisa terganggu, mengakibatkan pingsan.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang membuat Meisya Siregar kesal? 'Jadi kalau ditanya seranjang apa enggak tidurnya, enggak. Terus akhirnya dibikin headline-nya dibilang pisah ranjang. Kesal, deh. Nanti kan, jadi doa, ya,' yang menunjukkan ketidakpuasannya terhadap berita yang beredar.
-
Apa yang dialami Femmy Permatasari setelah koma? Melalui unggahan di Instagram, ia mengungkap bahwa beberapa waktu lalu ia pernah jatuh koma dalam waktu yang lama di salah satu rumah sakit di Jakarta, dan mengalami amnesia sebagai dampaknya.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
"Rizki, Rizki, Rizki, mana Rizki," histeris Komariyah sambil menangis, Jakarta Pusat, Rabu (2/5).
Lalu, 15 menit usai ditaruh di kursi sofa panjang. Tiba-tiba saja Komariyah kembali menangis dan berteriak secara histeris kembali memanggil atau menyebut anak bontotnya tersebut.
"Mana Rizki, Rizki, mana Rizki," ucapnya sambil menangis.
Mengetahui Komariyah seperti itu, langsung saja beberapa orang yang memang mendampingi Komariyah saat membuat laporan langsung menyuruh Komariyah untuk mengucap kalimat Allah.
"Istigfar bu Istigfar. Astagfirullah Aladzim," ucap salah satu perempuan yang menggunakan kerudung pink.
Namun tak lama berselang, Komariyah pun tertidur pulas dikursi panjang warna hitam dengan menggunakan pakaian garis hitam putih dan kerudung berwarna ungu yang ia letakkan di dadanya. Sekitar pukul 16.35 Wib, Komariyah bersama dengan kuasa hukum dan yang lain pergi meninggalkan Bareskrim dengan menggunakan mobil merk Avanza warna silver dengan nomor polisi B 1955 PIQ.
Komariyah melalui kuasa hukumnya melaporkan Dave Revano Santosa dengan Laporan Polisi Nomor: LP/578/V/2018/Bareskrim, tanggal 2 Mei 2018. Dave dilaporkan dengan dugaan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359 KUHP.
Sebelumnya, Forum Untukmu Indonesia melakukan acara bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu (28/4) lalu. Informasi diterima Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, dua orang meninggal diduga dalam acara bagi-bagi sembako tersebut atas nama MJ (12) dan MRS (10).
Hal ini diungkapkan usai dirinya mendapat laporan hasil dari pertemuan secara tertutup dengan pihak FUI dan Dinas Pariwisata dan Budaya DKI.
"Kami sangat prihatin ada dua korban yang mesti kehilangan nyawanya. Dua-duanya warga Pademangan," ucap Sandiaga di kantornya, Jakarta, Senin (30/4).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyampaikan isu yang menyatakan dua anak ini meninggal karena mengantre sembako keliru. "Tidak benar," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (1/5)
Ia menambahkan anak ini ditemukan di luar pagar atau area Monas dan tidak dalam keadaan sedang mengantre sembako. "Kita temukan di luar pagar tergeletak," kata Argo. "Kita temukan tidak mengantre," tambahnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca SelengkapnyaTindakan Firli yang terkesan menghindari kerumunan awak media, bukan berarti malu.
Baca SelengkapnyaOditur Militer II-07 menghadirkan ibu Imam Masykur Fauziah, korban pembunuhan Praka Riswandi Manik dan 2 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaFirli diperiksa di Bareskrim Polri selama 11 jam terkait kasus dugaan pemerasan kepada eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaSidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaKeluarga Imam Masykur, korban pembunuhan anggota Paspampres didampingi pengacara Hotman Paris Hutapea mendatangi Pomdam Jaya.
Baca SelengkapnyaICW menyentil Firli Bahuri tak jauh berbeda dengan tersangka korupsi saat menghindari wartawan dan menutupi wajahnya
Baca SelengkapnyaFirli mangkir dari pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya. Absennya Firli pun tanpa ada alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaMenampilkan rekaman ketika si wanita dihampiri sejumlah petugas dari Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaMAKI menilai tindakan Firli menghindari kerumunan awak media sangat memalukan
Baca Selengkapnya"Mendesak kepada Sdr. Firli Bahuri untuk segera mundur dari jabatannya," kata kata Busyro Muqoddas
Baca SelengkapnyaSalah satu saksi yang dihadirkan saat itu yakni Khaidar, yang dalam kasus ini juga menjadi korban.
Baca Selengkapnya