Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai PSBB, Okupansi Hotel di Sumsel Naik 15 Persen

Usai PSBB, Okupansi Hotel di Sumsel Naik 15 Persen Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Tingkat hunian hotel di Sumatera Selatan usai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai mengalami peningkatan. Hanya saja, persentasenya belum menunjukkan angka signifikan dari yang ditargetkan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel Herlan Aspiudin mengungkapkan, sejauh ini terjadi peningkatan 15 persen dibanding masa pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PSBB selama 28 hari. Hal ini menunjukkan bisnis perhotelan belum bergairah meski pengelola menawarkan beragam promo.

"Belum ada gairah, okupansi hotel masih belum bagus, hanya naik 15 persen dari saat pandemi," ungkap Herlan, Senin (6/7).

Menurut dia, banyak alasan masyarakat enggan menggunakan jasa hotel untuk menginap, salah satunya adalah ketakutan pengunjung, terutama pendatang untuk mengunjungi Palembang karena masih berstatus zona merah Covid-19.

"Kami terus berupaya sosialisasikan masyarakat tidak lagi takut, kami yakinkan mereka karena fasilitas di hotel memenuhi protokol kesehatan, aman dan nyaman," ujarnya.

Selain itu, kata dia, prosedur bepergian menggunakan surat izin keluar masuk (SIKM) dan rapid tes atau PCR membuat warga masih enggan datang ke Sumsel. Padahal, tiket pesawat Jakarta-Palembang cukup normal, Rp400.000, atau tarif normal seperti sebelum pandemi.

"Sudah ada 160 hotel yang kembali buka sejak 1 Juli kemarin, seluruh kamar sudah bisa dipesan," ujarnya.

Dia berharap bisnis perhotelan kembali bergairah seiring masa menuju new normal. Gelaran Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang juga menjadi harapan pengelola untuk dikunjungi tamu luar.

"Palembang dikabarkan ditunjuk jadi tuan rumah, jika benar-benar terjadi menjadi harapan baru bagi kami, perhotelan kembali membaik, pariwisata dan kuliner juga berdampak positif," terangnya.

Public Relations Hotel Santika Palembang Anggi mengakui pihaknya memilih tetap mengoperasikan hotel selama masa pandemi. Namun tingkat hunian di saat itu menurun drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Januari sampai Maret masih bagus, okupansi di angka 80 persen. Sejak pandemi atau Maret sampai Mei turun sampai 20 persen, Juni sampai sekarang mulai naik lagi, sampai 70 persen," kata dia.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana
Jumlah Wisatawan ke Sumatera Barat Anjlok 22 Persen Akibat Bencana

Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi
Curhat Hotel Dampak Banjir Semarang: Tamu Banyak Cancel Hingga Promo Bukber Sepi

Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ekonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen

Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.

Baca Selengkapnya
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini
Viral Wisata Girpasang Klaten yang Dulu Ramai Kini Sepi Pengunjung, Warganet Ungkap Fakta Ini

Tempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.

Baca Selengkapnya
Hotel di Kalimantan Timur Laris Manis Berkat Perayaan HUT Kemerdekaan RI Perdana di IKN
Hotel di Kalimantan Timur Laris Manis Berkat Perayaan HUT Kemerdekaan RI Perdana di IKN

Tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2024 mencapai 56,36 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19
Gubernur Keluhkan Mahalnya Harga Tiket Pesawat: Pariwisata Sumbar Kembali Tiarap Seperti saat Covid-19

Desember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya

Kebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN

Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN

Baca Selengkapnya
Pemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas
Pemudik Tiba di Sumsel Diprediksi Mulai H-5, Angkutan Barang Dilarang Melintas

Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Penyeberangan Batam-Singapura Naik Jadi Rp900.000 dari Sebelumnya Hanya Rp450.000 PP
Harga Tiket Penyeberangan Batam-Singapura Naik Jadi Rp900.000 dari Sebelumnya Hanya Rp450.000 PP

Belakangan ini, angka kunjungan wisman Singapura ke Kepri menunjukkan tren penurunan cukup drastis imbas tiket kapal feri mahal.

Baca Selengkapnya