Usai PSBB, Okupansi Hotel di Sumsel Naik 15 Persen
Merdeka.com - Tingkat hunian hotel di Sumatera Selatan usai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai mengalami peningkatan. Hanya saja, persentasenya belum menunjukkan angka signifikan dari yang ditargetkan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel Herlan Aspiudin mengungkapkan, sejauh ini terjadi peningkatan 15 persen dibanding masa pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PSBB selama 28 hari. Hal ini menunjukkan bisnis perhotelan belum bergairah meski pengelola menawarkan beragam promo.
"Belum ada gairah, okupansi hotel masih belum bagus, hanya naik 15 persen dari saat pandemi," ungkap Herlan, Senin (6/7).
-
Siapa yang merasa kesulitan dengan membludaknya turis asing? Membludaknya turis asing di Jepang membuat warga lokal jengkel.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa negara ini bukan pilihan utama WNI untuk berlibur? Menurut Ira Wibowo, negara yang ia kunjungi bukanlah pilihan utama WNI untuk berlibur.
-
Kenapa pengunjung dilarang berisik di hotel? Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam.
-
Kenapa beberapa orang menghindari rumah belakang masjid? Mereka beranggapan bahwa karena masjid merupakan tempat ibadah yang sakral, adanya kehidupan sehari-hari di dekatnya dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan ibadah.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
Menurut dia, banyak alasan masyarakat enggan menggunakan jasa hotel untuk menginap, salah satunya adalah ketakutan pengunjung, terutama pendatang untuk mengunjungi Palembang karena masih berstatus zona merah Covid-19.
"Kami terus berupaya sosialisasikan masyarakat tidak lagi takut, kami yakinkan mereka karena fasilitas di hotel memenuhi protokol kesehatan, aman dan nyaman," ujarnya.
Selain itu, kata dia, prosedur bepergian menggunakan surat izin keluar masuk (SIKM) dan rapid tes atau PCR membuat warga masih enggan datang ke Sumsel. Padahal, tiket pesawat Jakarta-Palembang cukup normal, Rp400.000, atau tarif normal seperti sebelum pandemi.
"Sudah ada 160 hotel yang kembali buka sejak 1 Juli kemarin, seluruh kamar sudah bisa dipesan," ujarnya.
Dia berharap bisnis perhotelan kembali bergairah seiring masa menuju new normal. Gelaran Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang juga menjadi harapan pengelola untuk dikunjungi tamu luar.
"Palembang dikabarkan ditunjuk jadi tuan rumah, jika benar-benar terjadi menjadi harapan baru bagi kami, perhotelan kembali membaik, pariwisata dan kuliner juga berdampak positif," terangnya.
Public Relations Hotel Santika Palembang Anggi mengakui pihaknya memilih tetap mengoperasikan hotel selama masa pandemi. Namun tingkat hunian di saat itu menurun drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Januari sampai Maret masih bagus, okupansi di angka 80 persen. Sejak pandemi atau Maret sampai Mei turun sampai 20 persen, Juni sampai sekarang mulai naik lagi, sampai 70 persen," kata dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaAda pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca SelengkapnyaTempat wisata itu menawarkan pesonanya sendiri, tapi entah kenapa kini sepi pengunjung.
Baca SelengkapnyaTingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juli 2024 mencapai 56,36 persen.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, angka kunjungan wisman Singapura ke Kepri menunjukkan tren penurunan cukup drastis imbas tiket kapal feri mahal.
Baca Selengkapnya