Usai Ramai Soal Ujian SD di Kampar, Tenaga Pendidik Diberi Pemahaman Terkait Sawit
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu ramai beredar materi soal ujian pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kampar, Riau, terkait pertanyaan diduga bentuk kampanye negatif sawit. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau bergerak cepat dengan memberikan sosialisasi sekaligus edukasi tentang praktik budidaya sawit baik berkelanjutan dan segudang manfaatnya terhadap perekonomian bangsa, kepada tenaga pendidik.
"Ada begitu banyak mitos dan misleading informasi yang beredar terkait sawit. Ini menjadi tugas kita untuk bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi, terutama kepada tenaga pendidik yang membangun generasi muda," kata Ketua GAPKI Cabang Riau, Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Jumat (11/6).
Munculnya pertanyaan yang tidak tepat dalam naskah ujian tersebut, menurut Jatmiko adalah tanggung jawab seluruh stakeholders kelapa sawit, termasuk para Pengusaha.
-
Dimana murid SD itu bertanya pada gurunya? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu. Pas muride kuwi tekon karo gurune, Pak Guru kuwi lagi mangan neng kantin, tanpa sadhar yen ana upa neng tutuk'e.
-
Kapan anekdot tentang soal ujian terjadi? Suatu hari ketika ulangan akhir semester ganjil di SD Sukadana sedang berlangsung, Bu Indri sedang mengawasi mereka.
-
Siapa yang siswa SMP itu ajak bicara? 'Saat ini korban berada di Puskesmas Kecamatan Tebet dan kondisi sadar dan bisa diajak komunikasi. Ditemukan kertas dari korban yang berisi tulisan dan gambar menyerupai hanoman, tulisan tersebut tidak dimengerti artinya,' ucapnya.
-
Apa yang terjadi di Sumbar? Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi memerintahkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
"Kita tidak menyalahkan para guru pembuat soal atau pihak pendidik sama sekali. Justru merupakan kewajiban kita semua, para pelaku di industri ini untuk memberikan informasi yang benar kepada seluruh stakeholders," terangnya.
Dalam pertemuan itu, Jatmiko menjelaskan materi soal ujian yang menyebutkan bahwa salah satu dampak negatif sawit adalah boros dalam penyerapan air tidak sesuai dengan fakta yang ada.
"Faktanya tanaman paling rakus dalam mengkonsumsi air dalam bioenergi yang dihasilkan adalah rapeseed, disusul oleh kelapa, ubi kayu, jagung, kedelai dan bunga matahari. Boros atau tidaknya suatu tanaman dalam menggunakan air harus diukur dengan produktivitas dan bioenergi yang dihasilkannya. Kelapa sawit termasuk tanaman yang paling hemat menggunakan air setelah tebu," terangnya.
Kemudian, Jatmiko juga menerangkan bahwasannya manusia saat ini tidak dapat lepas dari produk turunan sawit. "Mulai dari bangun tidur hingga kita menjelang tidur kembali, sawit dan turunannya membantu kehidupan manusia. Pakaian, sabun, pasta gigi, deterjen, sampo, kosmetik, margarin, mayonaise, minyak makan, bahkan sampai dengan BBM. Bahkan saat ini, kandungannya dapat menjadi penguat imun tubuh yang sangat berguna di masa pandemi," tuturnya lagi.
Mendapatkan informasi tersebut, para guru yang mendengarkan pemaparan meminta GAPKI untuk dapat melaksanakan hal ini secara rutin sehingga informasi negatif yang banyak beredar tentang sawit dapat diluruskan.
"Kami akan mengagendakan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan setempat, untuk menyampaikan aspirasi agar kelapa sawit dapat menjadi materi dalam muatan lokal," tutur Jatmiko yang juga merupakan CEO PTPN V itu.
Dalam kesempatan tersebut, Jatmiko didampingi oleh Wakil Ketua GAPKI Riau Rurianto dan Sekjen Ketut Sukarya beserta beberapa Ketua Kompartemen, juga menyerahkan puluhan buku berjudul mitos dan fakta kelapa sawit.
"Ini tugas kita bersama, baik dari kami GAPKI maupun seluruh stakeholder agar menguatkan sinergi sehingga anugerah Allah yang diberikan kepada Indonesia yakni perkebunan sawit mampu mengangkat ekonomi masyarakat," urainya.
Kelapa sawit telah menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia di tengah badai pandemi Covid-19. Sepanjang 2020, Indonesia menghasilkan 51,58 juta sawit dan berkontribusi terhadap perolehan devisa negara hingga mencapai Rp321,5 Triliun atau 12,86 persen dari total ekspor Indonesia.
Selain menjadi penyumbang devisa negara, industri kelapa sawit juga terbukti berkontribusi menuntaskan kemiskinan dengan menciptakan 16,2 juta lapangan pekerjaan baru di Tanah Air. Sementara di Riau, tercatat industri sawit telah membuka lebih dari 600 ribu lapangan kerja dan setengah juta lebih kepala keluarga di Bumi Lancang Kuning menjadi petani sawit.
"Dari provinsi Riau sendiri, tempat kita tinggal saat ini, mampu menyumbang 40 persen dari total ekspor sawit nasional. Terbesar dibandingkan provinsi lainnya, maka dengan informasi yang benar kepada seluruh stakeholders, kami yakin sawit Riau dapat lebih maju," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada soal ujian tersebut, terpampang foto Anies, yang dilengkapi dengan tiga pertanyaan di bawah foto.
Baca SelengkapnyaPolisi memberikan edukasi terkait Pemilu Damai dan bahaya narkoba
Baca SelengkapnyaPolres Kampar mengingatkan para pelajar untuk ikut menjaga ketertiban jelang Pilkada.
Baca SelengkapnyaAndrian juga menyampaikan pentingnya keikutsertaan pemilih pemula di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaHari ini, seharusnya terlapor guru Y diperiksa. Tetapi, yang bersangkutan tidak berada di kediamannya.
Baca SelengkapnyaDalam video yang dilihat merdeka.com, mereka bercanda sambil makan di restoran cepat saji.
Baca Selengkapnya50 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Baca SelengkapnyaKapolres juga mengajak para pemilih pemula untuk aktif berpartisipasi dalam Pilkada 2024 dan tidak termakan informasi palsu atau hoaks.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca Selengkapnya