Rampok Rp 4,8 M, anggota TNI langsung beli motor Ninja buat kabur
Merdeka.com - Alasan ekonomi menjadi dasar satu oknum anggota Brimob Srondol Polda Jawa Tengah dan dua oknum anggota Denintel Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah nekad mempertaruhkan profesinya dengan memutuskan merampok uang Rp 4,8 miliar dari perusahaan jasa pembawa uang ATM PT. Advantage Kota Semarang.
Ketiga oknum abdi negara itu; Brigadir Polisi Supriyanto (anggota Brimob Srondol Polda Jawa Tengah), Serda Isaac Karpitu dan Sertu Thrisna Prihantoro (anggota Denintel Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah) merasa belum merasakan hidup mewah selama menjadi anggota TNI-Polri.
"Motif, pingin hidup mewah. Alasan hidup mewah yang menjadikan ketiganya menempuh jalan yang dilarang dan memalukan kesatuanya masing-masing," ungkap Kanit Jatanras Subdit III Reskrimum Polda Jateng Kompol Agus Puryadi yang ikut melakukan pengejaran dan penangkapan usai gelar perkara di Direskrimum Polda Jateng Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/10).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa yang merampok toko? Polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam perampokan jam tangan mewah di PIK. Ketiga pelaku berinisial MAH, DK, dan TFZ yang berhasil ditangkap di lokasi yang berbeda-beda.
Kompol Agus yang ikut dalam pengejaran dan penangkapan selama tiga hari mendapatkan pengakuan dari ketiganya bahwa selama menjadi anggota TNI-Polri mereka merasa belum sejahtera. Sampai-sampai terucap omongan dari salah satu pelaku perampokan itu bahwa hidupnya pas-pasan hingga kesulitan untuk membayar anaknya sekolah.
"Yang tersirat pada saat penangkapan hidup saya susah. Mau bayarin anak sekolah saja susah. Nekat saya. Tapi kan itu pelanggaran berat bagi kesatuan," ucap Kompol Agus menirukan pengakuan salah seorang pelaku dari tiga oknum Brimob dan anggota Denintel TNI tersebut.
Menurut Agus, pengakuan itu diperkuat dengan salah satu pelaku yaitu Sertu Thrisna Prihantoro, begitu berhasil mendapatkan uang rampokan langsung membeli sebuah motor gede (moge) sport Ninja Kawasaki terbaru bewarna putih biru sebagai sarana untuk melarikan diri.
Namun, tim Polda Jateng dan Denintel Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah berhasil membekuk ketiganya berturut-turut setelah melakukan pengejaran selama tiga hari. Serda Isaac ditangkap saat berada di Hotel Srondol Indah di Kawasan Kota Semarang.
Kemudian, Sertu Thrisna Prihantoro dihalau dan diringkus tim saat melintas dengan mengendarai motor gede sportnya Ninja Kawasaki di Kawasan Obyek Wisata Bandungan, Kabupaten Semarang dan terakhir tim berhasil meringkus oknum anggota Brimob Srondol Polda Jawa Tengah Brigadir Suriyanto saat melarikan diri di Kawasan Yogyakarta.
Dari penelusuran tim penyidik, sesama aparat negara ketiganya yang merupakan satu angkatan saat pendidikan. Sehingga pertemanan mereka sangat dekat.
Sampai kini, tim penyidik Polda Jawa Tengah dan Denintel Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah masih mendalami siapakah otak dan inisiator dari perampokan terhadap uang ATM milik perusahaan jasa PT. Advantage yang berkantor di Kawasan Karanganayar Gunung, Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut.
"Mereka itu teman baik semua. Tidak masalah satu kampung. Mereka satu angkatan. Direncanakan iya, otak perencana masih belum temukan karena belum riksa TNI. Sampai kini, pengakuan mereka masih berbelit-belit. Saat diinterogasi dan diperiksa mereka sering saling melempar," pungkas Kompol Agus kepada wartawan di Kantor Direskrimum Polda Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaKasus sindikat penggelapan ratusan unit sepeda motor yang dilakukan tersangka MY dan EI, berhasil terkuak.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.
Baca SelengkapnyaDari proses sewa pertama kali, mobil ini sudah tiga kali berpindah tangan terakhir ke Sertu AA.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDenih mengatakan pembelian mobil tersebut terjadi setelah adanya rangkaian dan sebuah perjanjian.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berinisial RA (27) ini pun, kini telah diserahkan penanganan pidananya pada Denpom V/2 Mojokerto
Baca SelengkapnyaPelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang belum mengulas banyak perihal penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi perampokan terjadi di Bank Pelat Merah Jalan Seminai, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Baca Selengkapnya