Usai resmikan masjid, relawan korban gempa Lombok meninggal
Merdeka.com - Seorang relawan bernama Muhammad Rukman (54) atau akrab disapa Boni meninggal dunia saat sedang membantu korban gempa di Lombok. Relawan dari Mapala UNISI UII ini meninggal dunia sesaat setelah meresmikan sebuah masjid bagi warga korban bencana di Lombok Utara.
Seorang rekan tim Boni di Lombok, Prasetyo Wibisono atau kerap disapa Jois mengatakan jika Boni sudah berada di Lombok sejak 6 Agustus 2018 yang lalu sehari pasca gempa berkekuatan 7 skala richter (SR).
"Almarhum meninggal dunia pada Jumat (31/8) pada pukul 20.30 WITA atau 19.30 WIB. Saat itu almarhum sedang meresmikan masjid di Dusun Boyotan Baru, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Masjid itu masjid pertama yang dibangun paska gempa di daerah tersebut," ujar Jois, Sabtu (1/9).
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Siapa yang membangun Masjid Jami? Dikutip dari Islamic-center.or.id, Masjid Jami sendiri awalnya hanya sebuah langgar sederhana. Menurut hikayat, masjid ini mulai dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Usman (1819-1855) yang merupakan sultan ketiga Kesultanan Pontianak.Peletakan batu pertama pondasi bangunan dilakukan pada tahun 1821. Penjelasan mengenai hal tersebut dapat dilihat dari inkripsi huruf Arab di atas mimbar masjid. Di sana tertulis bahwa Masjid Jami dibangun oleh Sultan Syarif Usman pada hari Selasa bulan Muharam tahun 1237 Hijriah.
Jois menuturkan dalam peresmian masjid itu, Boni memberikan kata sambutan sebagai ucapan syukur atas pembangunan masjid yang dibangunnya bersama relawan Mapala UNISI dan warga. Usai memberikan kata sambutan, kata Jois, Boni langsung ambruk dan tak sadarkan diri.
"Langsung kami larikan ke Posko Kesehatan MER-C yang tak jauh dari lokasi peresmian masjid. Sempat mendapatkan pertolongan pertama tetapi kemudian dinyatakan meninggal dunia. Diduga penyebab kematiannya karena kecapekan dan diduga ada serangan jantung," urai Jois.
Jois menerangkan Boni yang bergabung dengan Mapala UNISI sejak tahun 80 an ini melakukan sejumlah program kemanusiaan untuk korban gempa di Lombok Utara. Bersama anggota Mapala UNISI lainnya, lanjut Jois, Boni membuat sanitasi air atau pipanisasi air untuk kebutuhan air bersih bagi korban gempa di Lombok Utara.
"Kami menyalurkan air dari mataair Batubara untuk 16 dusun yang ada di Desa Gumantar. Selain itu kami juga melakukan evakuasi dan pencarian jenazah, evakuasi rumah warga yang rusak, distribusi bantuan, trauma healing, membuat sekolah darurat, dapur umum, dan terakhir kami mendirikan masjid di sana," papar Jois.
Jois menjabarkan sosok almarhum Boni memang dikenal sebagai sosok relawan yang sangat peduli terhadap kemanusiaan. Almarhum, sambung Jois, turut membantu saat tsunami di Aceh, gempa di Padang, erupsi Gunung Merasi, gempa di Bantul, erupsi Gunung Kelud, gempa di Pidi, Aceh, terakhir penanganan gempa di Lombok.
Dia mencerminkan sosok khaoirunas anfa'ahum linnas artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Yang membekas tentang sosok almarhum di mata para pegiat respon bencana adalah almarhum merupakan sosok orang yang sama sekali tanpa memiliki kepentingan apapun saat penanganan bencana, kecuali untuk kemanusiaan," tutup Jois.
Jenazah Boni direncanakan akan dimakamkan di daerah Prambanan, Sleman, Sabtu (1/9). Sebelumnya jenazah diberangkatkan dengan pesawat dari Lombok pada pukul 06.00 WITA dan tiba di Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB. Jenazah langsung disalatkan di Masjid Magister UII Posko Mapala UNISI, Jalan Cik Di Tiro nomor 1 sebelum dimakamkan di Prambanan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiba-tiba Ansari terlihat tidak berdiri. Dia tampak tergeletak di kursinya.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKomandan Distrik Militer (Dandim) 0209/LB, Letkol. Inf. Yudi Ardiyan Saputro buka suara terkait meninggalnya Marhan Harahap.
Baca SelengkapnyaIstana menyebut sebenarnya saat kunjungan kerja ke daerah, Jokowi selalu terbuka berinteraksi, berkomunikasi dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) merenggut puluhan korban jiwa, banyak bangunan yang luluh lantak.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung itu harus direlokasi setelah terjadi peristiwa longsor.
Baca SelengkapnyaSiang itu Marhan Harahap hendak pergi ke Masjid Agung Rantauprapat untuk menunaikan Salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan warga Desa Terlaya, Brebes menyambut peringatan HUT RI ke-79 berakhir duka.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut ditangani Kanit Laka Polresta Padang. Pelaku sedang diperiksa Polresta Padang.
Baca SelengkapnyaKamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia saat ingin melihat konvoi Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya