Usai sahur dan pimpin Salat Subuh, Agus ditemukan tewas gantung diri
Merdeka.com - Seorang tahanan Polsek Kramat Jati, Jakarta Timur, bernama Agus Supandi (41) ditemukan tewas di ruang tahanannya, Kamis (16/6) kemarin. Sebelum tewas, Agus diketahui sahur kemudian salat subuh berjamah dan menjadi imam.
Peristiwa nahas itu terjadi di Kamar II rutan tersebut. Di mana dalam kamar tersebut terdiri dari delapan orang tahanan. Korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.
"Saat bangun, tahanan atas nama Supriyadi melihat korban sudah tergantung di teralis plafon kamar mandi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Jumat (17/6).
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Saat saksi melihat korban tergantung, kata Awi, saksi langsung membangunkan keenam orang lainnya yang saat itu masih terlelap. Akhirnya mereka mencoba melepas ikatan yang tergantung di teralis untuk menyelamatkan korban.
"Saat itu korban dalam kondisi telah mengeluarkan liur dan mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya," jelasnya.
Setelah korban berhasil diturunkan, lanjut Awi, tahanan lainnya bernama Dirbalian langsung memanggil petugas yang berjaga. Mendapat laporan itu, dua petugas jaga langsung menuju lokasi untuk memberikan pertolongan dengan menekan dada untuk melancarkan pernapasan karena korban masih hidup dengan tanda masih ada denyut nadi.
"Namun, saat dibawa ke RS Sukanto Polri, korban dinyatakan telah meninggal dunia," ujarnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih mencari tahu penyebab kematian korban dengan memeriksa teman satu sel korban dan keluarga.
"Kita akan periksa (teman sel), keluarga juga," pungkasnya. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaEdwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaDiduga sebagai korban pembunuhan, Jenazah seorang sekuriti ditemukan warga. Sebuah cerurit juga masih menancap di perutnya.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca Selengkapnyakorban sudah tewas sekitar lima hari sebelum akhirnya ditemukan
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDokter Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pun telah melakukan autopsi terhadap jasad RF.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca Selengkapnya