Usai Santap Ikan Tongkol, 125 Santri Ponpes di Ponorogo Keracunan Makan
Merdeka.com - Sebanyak 125 Santri Pondok Pesantren Darul Fiqri di Desa Bringin, Kauman, Ponorogo keracunan massal. Ratusan santri itu diduga keracunan ikan tongkol goreng yang dibuat makan malam yang disediakan oleh pihak Ponpes.
"Ada ratusan santri yang keracunan. Tadi malam mulainya setelah habis isya. Dan sampai pagi tadi," kata pengurus Ponpes Darul Fiqri, Marlan, Senin (18/11).
Dia menyebutkan awalnya hanya beberapa santri yang keracunan. Mereka mengeluhkan mual dan pusing sampai buang air besar berkali-kali.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kenapa dehidrasi bikin pusing? Dehidrasi menyebabkan volume darah menurun, yang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi aliran darah ke otak, mengakibatkan pusing.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
"Tapi lama kelamaan banyak santri yang mengalami gejala itu. Akhirnya pihak pondok membawa mereka ke Puskesmas Ngrandu," jelas Marlan.
Dirawat di Puskesmas dan RS
Dia menyebutkan di Puskesmas Ngrandu ada 20 Santri. Namun tidak sampai di situ saja, karena masih ada santri yang merasakan gejala keracunan.
"Kami antarkan lagi ke Puskesmas Kauman ada 23 Pasien," jelasnya.
Namun, lagi-lagi ada santri mengeluhkan hal yang sama. Berikutnya ada 65 santri pada jam 23.00 WIB. Akhirnya karena Puskesmas Ngrandu dan Puskesmas Kauman penuh, dia mengaku membawa santri ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Harjono Ponorogo.
Sekitar pukul 00.00 WIB, ada 14 santri yang mengeluhkan keracunan. "Untuk yang terakhir kami bawa ke RSU Aisyah," tegasnya.
Pagi tadi, kata dia, lagi-lagi ada yang mengeluh kesakitan sebanyak 3 orang. "Yang terakhir kami bawa ke RSUD dr Harjono. Total semua ada 125," urainya.
Diduga Karena Lauk Ikan Tongkol
Dia mengatakan, sepertinya yang menyebabkan keracunan adalah lauk tongkol yang dimakan oleh para santri. Menurutnya, dari pihak pemasak mengaku jika tongkolnya sudah menghitam.
"Tongkolnya sudah menghitam. Itu yang menjadi kecurigaan kami," tegasnya.
Dia mengaku pihak kepolisian sudah mengambil sampel. Dan dirinya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian
Sementara, Direktur RSUD dr Harjono, dr Made Jaren mengatakan total yang ke rumah sakit plat merah itu ada 65 Orang. 40 di antaranya rawat jalan dan 25 Orang rawat inap.
"Itu tadi malam. Nah 2 Orang sudah boleh pulang," kata dr Made.
Dia mengaku saat ini puluhan santri yang dirawat sudah relatif stabil. Namun sebagian masih mengeluh pusing mual, tapi tidak sampai muntah.
"Ada satu pasien yang sesak karena ada riwayat asma. Saat ini puluhan orang itu dirawat di ruang anak dan di ruang delima," katanya.
Kondisi Santri Berangsur Membaik
Menurutnya, sebagian besar sudah mulai berangsur membaik. "Mungkin besok juga sudah boleh pulang," kata dokter spesialis THT ini.
Dia mengaku, untuk penyebabnya harus dicek lebih jauh. Namun dari informasi yang dirinya terima sementara dari ikan tongkol.
"Informasinya sementara ikan tongkol, bisa jadi itu sebagai penyebabnya. Kemungkinan itu, kan yang di makan semua sama. Untuk kategorinya keracunan ringan sampai sedang," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca Selengkapnya13 Santriwati masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca Selengkapnya