Usai senggol mobil lain, sopir Avanza ancam warga karena gagal kabur
Merdeka.com - Ada-ada saja kelakuan warga Jakarta ini, sudah salah tetapi ogah minta maaf meski ketahuan bersalah. Itulah yang terjadi ketika seorang pengendara Avanza hitam terlibat senggolan dengan pengendara lainnya saat melintas di Jalan Lodan, Pademangan, Jakarta Utara.
Dikutip dari akun Facebooknya, Sabtu (02/01), Fifi Keristina Huang mengaku kesal dengan kelakuan preman yang ditunjukkan pengemudi Avanza dengan nomor polisi B 1271 TFO. Sudah tak mau minta maaf, pelaku malah mencoba menganiaya suami korban dengan kunci stang mobilnya.
Dengan emosi dia mengaku sebagai warga Jakarta Utara, namun pelat mobilnya justru berasal dari Jakarta Timur. Berikut tulisan lengkap Fifi yang diunggah sejak Sabtu (26/12/2015) lalu:
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Kenapa Prabowo meminta maaf saat di Sukabumi? 'Terima kasih, hari ini saya disambut begitu meriah. Saya minta maaf terlambat, berapa kali maklum saya harus laksanakan tugas lain tetapi sudah niat saya mau ke sini, saya mau naik helikopter, namanya mesin ada gangguan, ini helikopter ketiga,' jelas Prabowo saat menyampaikan sambutan saat meresmikan 5 sumber air di Desa Karanganyar, Jampong Kulon, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa yang kabur dari X? Pada 6 November, sekitar 115.000 pengunjung web di AS memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka, menurut laporan dari Similarweb.
-
Kenapa Onyo ingin meninggalkan Jakarta? Onyo bahkan sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan Jakarta dan kembali ke tempat asalnya jika terus menerima kritik pedas tentang kedekatannya dengan Sarwendah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"TABRAK LARI DAN PENGANIAYAAN DI JALAN LODAN, ANCOL
Tanggal 24 September 2015 pkl 14.30 WIB, saat itu saya, suami, bayi kami yang berusia 3 bulan, dan suster sedang di dalam mobil. Posisi mobil kami sedang berhenti sekitar 2 menit, karena ada mobil angkot di depan kami yang sedang berhenti. Pada saat mobil kami mau berjalan kembali, tiba-tiba mobil AVANZA berwarna HITAM dengan PLAT B 1271 TFO menabrak mobil kami dengan kencang sekali.
Suami saya dan pelaku turun dari mobil masing-masing. Terjadi percekcokan mulut karena pelaku tidak meminta maaf sama sekali. Melihat itu, saya kemudian turun dari mobil. Ibu dan kakak perempuan pelaku juga turun dari mobil. Karena pelaku merasa tidak bersalah, kami mengajak penyelesaiannya di kantor polisi terdekat. Pelaku berserta ibu dan kakaknya kemudian masuk ke mobil dan berusaha kabur. Kemudian dihalangi suami saya, namun pelaku tetap berusaha kabur dan mencoba MENABRAKKAN mobilnya ke suami saya.
Karena tidak bisa kabur, pelaku kemudian turun kembali dari mobil dan memukul suami saya dengan tangan kosong sambil MENGANCAM: "Gua orang Jakarta Utara, jangan macam-macam lu". Ditangkis pukulan itu, jadi meleset.
Pelaku kemudian kembali masuk ke mobil dan membawa KUNCI STANG SETIR MOBIL berwarna kuning dan ditujukan ke kepala suami saya. Saya langsung menghalangi pelaku, kemudian pelaku mendorong saya sehingga saya terpental ke aspal dan langsung jatuh mengenai tulang punggung belakang saya, tepat mengenai bekas bius operasi melahirkan 3 bulan lalu.
Setelah saya jatuh, pelaku tetap berusaha memukul suami saya, namun berhasil ditahan warga sekitar. Warga menyarankan untuk menyelesaikan persoalan ini di kantor polisi yang tidak jauh dari tempat kejadian perkara. Mobil kami jalan terlebih dahulu karena posisi mobil kami di depan posisi mobil pelaku. Ternyata pelaku kemudian putar balik arah dan melarikan diri.
Atas kejadian ini, kami melaporkan tindak pidana ini ke kantor polisi di Jl. Lodan, yang kemudian dilanjutkan ke Polsek Pademangan untuk BAP. Sebelum proses BAP, saya dilarikan ke IGD untuk rontgen dan visum. Proses BAP memakan waktu sekitar 4 jam, dibantu oleh penyidik Bapak Widi dan Ibu Naning.
Melalui posting ini, saya berharap Polda Metro Jaya dan Samsat dapat membantu mencari pelaku. Dari pengecekan online dari website Samsat diketahui bahwa pajak mobil tersebut sudah jatuh tempo sejak Juli 2015. Terlampir adalah foto mobil dan pelaku, serta ibunya. Teman-teman, bantu share ya."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi Avanza Bertabrakan dengan Pemotor di Puri Kembangan, Coba Kabur tapi Gagal Dikepung Warga
Baca SelengkapnyaUntungnya, tak ada korban jiwa dalam aksi kejar-kejaran ini. Namun, para penumpang tampak syok karena kejadian itu.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaSang pengendara pun bertanya mengapa ia diberhentikan oleh Dishub. Namun, pertanyaan itu tak kunjung dijawab.
Baca SelengkapnyaViral video pengemudi nekat buntuti ambulans beserta rombongan keluarga sampai endingya panas dingin.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala, dan harus menjalani tiga jahitan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan. Hal ini membuat sejumlah orang tergeletak di jalanan.
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDari rekaman singkat tersebut, kondisi jalan tol Indralaya-Prabumulih (Indraprabu) memang sangat sepi. Namun aksi tersebut sangatlah berbahaya bagi pengandara.
Baca SelengkapnyaViral video seorang pengemudi mobil bersikap arogan karena tak terima ditegur saat berhenti sembarangan
Baca Selengkapnya