Usai SMAN 1 Oksibil Diduga Dibakar KKB, 5 Jeriken BBM Ditemukan di SMPN 1 Oksibil
Merdeka.com - Polisi mengamankan lima jeriken Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di kolong bangunan SMPN 1 Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (6/12). Polisi menyebut jeriken berisi BBM di kolong bangunan sekolah pertama kali ditemukan pelajar SMPN 1 Oksibil.
Pelajar tersebut menemukan saat melaksanakan kerja bakti. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke guru yang kemudian dilanjutkan ke Wakapolres Pegunungan Bintang Kompol Anthon.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, polisi langsung mendatangi sekolah yang terletak di tengah kota tersebut setelah mendapat laporan. Polisi melakukan pemeriksaan hingga menemukan lima jeriken berisi BBM jenis pertalite.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana penembakan terjadi? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Kapan kejadian penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
Polisi menduga BBM itu nantinya akan digunakan untuk membakar gedung sekolah. Dugaan itu setelah sebelumnya KKB membakar salah satu bangunan SMAN 1 Oksibil yang berlokasi di Distrik Serambakom, Minggu (5/12) pagi.
"Patut diduga pemilik jeriken berisi BBM adalah anggota KKB yang akan membakar gedung sekolah tersebut," kata Cahyo dikutip dari Antara.
Cahyo menambahkan, barang bukti tersebut saat ini sudah diamankan di Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil.
Sebelumnya Minggu (5/12) KKB melakukan pembakaran terhadap dua bangunan yang berisi tiga kelas dan ruang guru serta kantor. "Dalam video yang beredar di media sosial KKB pimpinan Lamek Taplo menyatakan bertanggung jawab dan akan terus melakukan aksinya," kata Cahyo.
Alasan KKB Bakar Sekolah
Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, SMAN 1 Oksibil diduga dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sekolah tersebut dibakar karena KKB tidak suka melihat pemuda Oksibil bersekolah dan berpikir untuk memajukan Papua.
"KKB ini tidak setuju lihat pendidikan maju sehingga terjadi pembakaran sebelum subuh di SMAN 1 Oksibil," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/12).
Kamal menjelaskan Satgas Nemangkawi bersama Polres Pegunungan Bintang dan Satgas Pamrahwan menerima laporan kebakaran di SMAN 1 Oksibil yang berada di Jalan Yapimakot Kampung Esipding Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, pukul 05.30 WIT.
Laporan dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Oksibil Kasiono langsung ditindaklanjuti tim Polri menuju lokasi.
Pukul 06.44 WIT, Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel tiba di lokasi dan langsung mengecek tempat kejadian kebakaran sekaligus mengamankan Lokasi tersebut.
"Petugas lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," ungkap Kamal
Jarak Sekolah dan Kantor Polisi 10 Kilometer
Dari hasil olah TKP, diketahui kebakaran di SMA Negeri 1 Oksibil diduga terjadi pada pukul 04.00 WIT. Sementara itu, jarak Polres dengan TKP sekitar 10 km menuju arah Distrik Serambakon.
Terdapat dua bangunan SMAN 1 Oksibil yang terbakar yang terdiri atas tiga ruang kelas, satu ruang kantor, dan 1 ruang guru.
"Kompleks SMAN 1 Serambakon ini terdiri atas 11 unit bangunan yang terbuat dari kayu/papan," jelasnya.
Dari hasil oleh TKP diperoleh fakta, lokasi SMAN 1 Oksibil yang terbakar dekat dengan TKP penembakan personel TNI di Jembatan Yapimakot Serambakon pada tahun 2020 dan 2021.
Kejadian kebakaran ini diduga terdapat unsur kesengajaan mengingat hasil pengecekan di luar TKP di ketinggian dan jarak tembak ditemukan banyak jejak alas kaki, puntung rokok, dan diduga tempat tiarap untuk memantau.
Menurutnya, adanya dugaan KKB pelaku pembakaran ini karena warga sekitar melihat tadi pagi tidak lama setelah api membakar sekolahan, beberapa orang membawa senjata api dan alat perang melintas tidak jauh dari saksi tinggal.
"Polres Pegunungan Bintang masih melakukan penyelidikan lebih Lanjut," jelas Kamal.
Usai kejadian, Wakapolres Pegunungan Bintang Bersama personel Polres dan Satgas Gabungan Polri melakukan patroli di sekitar lokasi kebakaran sekaligus menyampaikan kepada masyarakat Distrik Serambakon untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di wilayah tersebut.
"Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel Polres dan personel Sargas Gabungan Polri melanjutkan patroli guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif," tutup Kamal.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, sekolah di kawasan Pegunungan Bintang dibakar pada 12 Juli 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaTeror itu terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024 dilakukan oleh anggota KKB Memokon, Jender Siktaop Alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin dan Enos Kakyarmabin.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaPembakaran gedung sekolah itu dilakukan Rabu malam (9/10) sekitar pukul 19.20 WIT.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaSatu orang terluka akibat kebakaran di SPBU Galur itu.
Baca SelengkapnyaKebakaran itu berasal dari gudang sekolah diduga akibat korsleting listrik.
Baca SelengkapnyaPelaku penyiraman air keras ke empat siswa SMP berkendara secara berboncengan.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu diduga dilakukan di perkampungan dekat SMPN 1 Babelan.
Baca Selengkapnya