Usai terbakar, Ramayana Pekanbaru kini tak seramai dahulu
Merdeka.com - Sejak insiden kebakaran yang terjadi akhir tahun 2015, kini pengunjung pusat perbelanjaan Ramayana Pekanbaru tak seramai dahulu. Terlebih di suasana jelang Lebaran seperti saat ini.
"Ya beginilah bang, kadang ada yang belanja. Gak seramai dulu. Dalam sehari paling 15 orang yang membeli, kebanyakan cuma menawar aja," ujar Syafrizal salah seorang pedagang pakaian pria dan wanita saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (1/7).
Meski demikian, Syafrizal tidak pernah mengeluh dengan rezeki yang didapatkannya. Sejak pagi hari hingga malam tiba dia tetap membuka kiosnya berharap pembeli datang. Berdagang sudah mendarah daging baginya. Meski Pekanbaru terkenal dengan cuaca yang panas, dia tetap tak meninggalkan ibadah puasa dan menjaga salatnya.
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Kapan Pasar Pakelan sepi? Sudah Sepi Walau Masih Pagi Saat Jejak Richard tiba di Pasar Pakelan, suasana desa sangat sepi.
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Kenapa pedagang di Salatiga libur jualan? “Ini menjadi wujud kekompakan dari para pedagang sehingga hari ini kita sepakat untuk libur untuk mengikuti upacara hari kemerdekaan ini dengan semangat agar Indonesia bisa lebih maju,“ kata Siswanto, salah seorang dari panitia acara.
-
Kenapa Pasar Lama Serang ramai saat Ramadan? Pengunjung Pasar Lama Kota Serang selalu menanti dibukanya bazar Ramadan karena bisa mencicipi kudapan legendaris yang hanya ada di bulan Ramadan.
"Berdagang kan tidak menghalangi untuk beribadah. Banyak pembeli atau pun sedikit, tetap disyukuri supaya berkah," kata dia.
Posisi tempat Syafrizal berjualan pakaian memang tak terlihat strategis. Sebab, terik matahari langsung masuk ke kiosnya meski hanya sedikit cahaya dibanding kios lama sebelum terbakar.
"Dulu kan enak, jualan di dalam. Walaupun hawanya panas tapi tidak kena matahari," ucapnya.
Adel, salah seorang pedagang pakaian pria juga mengatakan hal yang senada. Biasanya kalau menjelang Lebaran, dalam sehari pembeli mencapai 150 orang, namun tahun ini perharinya hanya 20 hingga 30 orang saja orang yang membeli pakaian dagangannya.
"Sangat jauh bedanya dengan tahun lalu, kalau menurut saya ini karena kondisi Pasar Ramayana yang membuat pembeli tidak mau belanja ke sini. Bisa karena kondisi parkiran, atau bingung mencari langganannya yang sudah tidak berada lagi di posisi semula pascakebakaran kemarin," kata Adel.
Adel mengaku akan menghentikan berjualan jika hari Sabtu dan Minggu pembeli tetap sepi. Sebab, biasanya pada hari libur jelang Lebaran, pembeli sangat banyak dibanding hari lainnya meskipun Adel berjualan di bagian belakang Ramayana.
"Kalau besok Sabtu dan Minggu pembelinya tetap sepi, saya cabut saja pulang kampung. Karena percuma saja jualan kalau hari libur saja tidak ada yang membeli," katanya.
Tampaknya pedagang Ramayana kalah saing dengan pedagang pakaian di dalam Mall Pekanbaru. Di sana terlihat warga berbondong-bondong menawar hingga membeli barang dagangan berupa pakaian.
"Bukannya tidak mau belanja di Ramayana bang, tapi kurang nyaman saja. Situasinya tak seenak dulu kalau mau belanja di sana. Memang di Ramayana lebih murah, tapi ini kan kita puasa juga, cari tempat yang dinginlah," ujar Didik, salah seorang warga yang berbelanja di Mall Pekanbaru. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaPara pedagang mengeluhkan dampak kebakaran dan keamanan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaKawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca Selengkapnya