Usai Tes Capim KPK, Laode Pesimis Bakal Terpilih Kembali
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif membandingkan uji kompetensi calon pimpinan KPK dengan sebelumnya. Menurut dia, kali ini jauh lebih modern.
"Oh yang dulu sih beda, bedanya dulu kami menulis makalah itu dengan tulis tangan, jadi hari ini lebih bagus karena menggunakan komputer," kata Laode, Kamis (18/7).
Laode mencalonkan kembali menjadi pimpinan KPK. Dia bersama dengan 188 orang lain menjalani Uji Kompetensi. Tesnya dibagi menjadi dua jenis yaitu menjawab soal pilihan ganda dan membuat makalah.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Siapa yang minta Prabowo ulang seleksi capim KPK? Sebelumnya, sejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK. Karena menilai pansel yang sah adalah pansel yang dibentuk oleh Prabowo selaku presiden saat ini.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
Dalam makalah, Laode menguraikan rencana untuk mengintegrasikan program pencegahan dan penindakan.
Kemudian, meningkatkan koordinasi dan supervisi antar lembaga penegak hukum. Terakhir, berupaya sekuat tenaga untuk meningkatkan pendapatan negara.
"Oleh karena itu sektor-sektor yang menjadi sumber pendapatan negara kita perbaiki tata kelolanya seperti sumber daya alam, perpajakan, penindakannya harus fokus yang besar-besar seperti itu," ujar dia.
Namun, Laode pesimis bisa kembali duduk di kursi pimpinan lembaga Anti Korupsi itu. "Enggak enggak saya enggak optimis, keterima Alhamdulillah enggak keterima Alhamdulillah banget, biasa saja, kan sudah tahu lelahnya kerja di KPK, jadi biasa saja," kata Laode.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)
Baca SelengkapnyaHanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.
Baca SelengkapnyaJohan Budi mengaku ingin mengembalikan marwah KPK.
Baca SelengkapnyaDari 230 orang yang mengikuti tes tertulis, sebanyak 40 orang dinyatakan lulus tes tertulis calon pimpinan KPK
Baca SelengkapnyaTes tersebut dilangsungkan di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Kesekretariatan Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaHasilnya total ada 40 peserta yang dinyatakan lolos.
Baca Selengkapnya229 Peserta yang hadir dan mengikuti tes dengan komposisi laki-laki sebanyak 214 orang dan perempuan 15 orang.
Baca SelengkapnyaApabila 10 kandidat yang akan dikirim ke DPR adalah orang-orang bermasalah, pasti memberidampak pada kinerja KPK ke depannya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku pede jelang tahap tes tertulis Calon Pimpinan (Capim) KPK yang diselenggarakan pada 31 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSebelum mengikuti fit and proper test, para capim dan cadewas mengaku sudah mempersiapkan diri untuk diuji oleh Komisi III DPR.
Baca Selengkapnya236 pendaftar dinyatakan lolos administrasi Capim KPK.
Baca SelengkapnyaDalam tes kali ini, cukup berbeda yang diujikan dibanding saat tes tertulis Capim KPK.
Baca Selengkapnya