Usai todong perempuan di Denpasar, Tasi ditembak sebab hendak kabur
Merdeka.com - Penghujung 2015 menjadi akhir sepak terjang Aloysius Gonsaga Tasi (32). Penjahat kambuhan yang sudah dua kali keluar masuk Lapas Kerobokan ini kembali dibekuk karena terlibat penodongan.
Dia pun dihadiahi timah panas oleh polisi di kakinya, lantaran hendak kabur, saat akan menaiki mobil dan dibawa menuju Mapolsek Denpasar Selatan usai memperlihatkan tempat kejadian perkara. Tasi ditangkap anggota Reskrim Polsek Denpasar Selatan, setelah menerima laporan dari seorang wanita bernama Ni Kadek Ayu Apriantini (23).
"Pelaku kita tangkap berdasarkan laporan korban pada malam Minggu kemarin. Saat itu korban sepulang kerja dipepet oleh pelaku sembari menodongkan pisau," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nanang Prihasmoko, di Denpasar, Bali, Rabu (30/12).
-
Bagaimana Tasya bereaksi saat ditelusuri? Tasya Farasya sampai mual di sela-sela penelusuran.
-
Apa itu Tambua Tasa? Salah satu pertunjukan seni kebanggaan masyarakat Pariaman adalah Tambua Tasa. Penampilan perkusi ini terdiri dari dua alat musik, yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.
-
Apa yang ditunjukkan ketika seseorang menyilangkan kaki? Dari cara duduk tersebut, kondisi seseorang bisa diketahui, apakah sedang merasa cemas, atau sedang santai dan penuh percaya diri.
-
Bagaimana Tamara menunjukkan kemarahannya? Tamara semakin marah ketika pengacara Yudha menjelaskan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang menyatakan bahwa hubungan Tamara dengan terdakwa baik-baik saja sebelum kematian Dante. Namun, dalam persidangan, Tamara mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami perlakuan kasar dari terdakwa yang membuatnya semakin emosi.
-
Apa itu Tasngin? Produk ramuan herbal asli Indonesia ini diproduksi oleh PT. Erlangga Edi Laboratories (PT. ERELA) Semarang yang sudah 58 tahun beroperasi dan menjamin semua kualitas produknya.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Nanang melanjutkan, saat itu korban yang takut diancam mau dibunuh, tidak berani berteriak dan merelakan ponselnya dirampas Tasi. Setelah Tasi pergi, korban tidak langsung pulang, tetapi pergi ke Polsek Denpasar Selatan melaporkan kejadian itu.
"Berdasarkan penyelidikan, anggota kami memperoleh informasi bahwa handphone korban dibawa seseorang beralamat di Banjar Pande Renon," ujar Nanang.
Warga berinisial S ini dibekuk di tempat kerjanya, di Jalan Tukad Bilok, Denpasar Selatan. "Dari keterangan, S memperoleh handphone dari bosnya berinisial DA, yang dibeli dari seorang pedagang, yaitu FY," ucap Nanang.
Kepada petugas, tersangka mengakui menodong. "Sebelum beraksi di Jalan Tukad Citarum, tersangka dua kali melakukan aksi yang sama. Masing-masing di Jalan Tukad Badung dan Jalan Tukad Pancoran," lanjut Nanang.
Saat diajak ke TKP dan diminta menunjukkan barang hasil begal, pria berperawakan kurus pendek ini mencoba kabur. Alhasil, polisi terpaksa menembak kaki kanannya. Sementara, barang bukti yang disita berupa sepeda motor Yamaha Jupiter Z bernomor polisi DK 6977 EL, sebilah pisau dapur, serta ponsel korban. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban ditemukan dalam kondisi telanjang dan lehernya dijerat dengan kabel.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaYoyo bercerita, sebelum geger kejadian mutilasi tersebut, Tarsum sempat ingin bunuh diri
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca Selengkapnya