Usai UN, siswa di Medan sumbangkan seragam untuk korban Sinabung
Merdeka.com - Siswa SMA Negeri 2 Medan punya cara berbeda meluapkan kegembiraan seusai pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Rabu (14/4). Jika banyak siswa mencoret-coret seragamnya, mereka justru mengumpulkan seragamnya untuk disumbangkan.
Seragam sekolah itu dikumpulkan dari 430 siswa kelas 12 SMA Negeri 2 yang beralamat di Jalan SMAN 2, Polonia, Medan. Mereka yang baru selesai UN, terlihat berbaris antre untuk memasukkan seragam putih abu-abu dan seragam Pramuka ke dalam sejumlah kotak kardus yang disediakan di halaman sekolah.
Sebagian seragam yang disumbangkan sengaja dibawa siswa dari rumahnya. Yang lain memilih langsung melepas dan menyumbangkan seragam yang dikenakannya, sehingga hanya mengenakan baju kaus.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Siapa yang lulus dari sekolah? Gala dinner bersama lulusan tahun 2024 ini terlihat sangat berkelas.
-
Bagaimana cara merapikan barang di sekolah? Merapikan barang setelah digunakan menjadi salah satu contoh ramah lingkungan di sekolah yang perlu diterapkan. Seringkali, fasilitas sekolah terlihat tidak rapi, bukan karena banyak sampah, tetapi karena barang-barang di ruangan itu tidak tertata dengan baik. Setelah belajar-mengajar, dorong warga sekolah untuk mengembalikan barang di ruang kelas pada tempatnya. Begitu juga saat di perpustakaan, pastikan siswa dan guru untuk mengembalikan buku yang telah dibaca di rak semula. Dengan begitu, ini akan memudahkan penyimpanan dan pengorganisasian buku dengan baik, sehingga bisa meminimalisir risiko buku hilang atau rusak.
-
Gimana cara siswa bayar seragam di SMA Negeri 4? “Karena bukan sekolah favorit, kami sangat butuh siswa. Jangankan buat aturan yang memberatkan, mereka mau sekolah di sini saja kami sudah senang,“ ujar Hendrik dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
Para siswa mengaku senang bisa menyumbangkan seragamnya. "Ya mudah-mudahan bisa membantu orang lain," kata Devia Sutantri Nasution, seorang siswa.
Dalam waktu singkat, baju yang dikumpulkan menumpuk. Setelah selesai semuanya kemudian dilipat dan dirapikan. "Seragam ini akan disumbangkan kepada pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Karo. Sisanya akan dibagikan untuk siswa miskin ," ucap Sutrisno, Kepala SMA Negeri 2 Medan.
Sutrisno mengatakan aksi pengumpulan seragam sekolah ini merupakan tindak pencegahan agar siswa tidak melakukan aksi corat-coret. "Kan bajunya lebih baik disumbangkan untuk orang yang membutuhkan daripada dicoreti," ujarnya. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masing-masing dari mereka membawa foto anaknya saat hadir di acara wisuda tersebut.
Baca SelengkapnyaViral momen perpisahan mahasiswa KKN dengan warga setempat, penuh air mata.
Baca SelengkapnyaBanyak dari siswa baru yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu membeli seragam baru.
Baca SelengkapnyaSeolah tak rela melepas, sejumlah warga hingga bocah SD nampak begitu penuh emosional.
Baca SelengkapnyaKuliah Kerja Nyata selalu punya cerita unik tersendiri dari tiap kelompok.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaKKN kerap menyisakan perpisahan yang mengharukan bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaSaat menunggu celananya dijahit, anak ini tampak memakai bawahan mukena.
Baca SelengkapnyaSimulasi mitigasi bencana gempa bumi oleh BPBD digelar sebagai upaya antisipasi serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan siswa dan guru menghadapi gempa.
Baca SelengkapnyaKisah perpisahan dua sahabat berikut ini mencuri hati publik.
Baca SelengkapnyaVideo ini diunggah akun @chunu_27hyts dan menjadi viral di tiktok.
Baca Selengkapnya