Usai usir PKL, Pemkot Solo gelontorkan Rp 3,5 M tata kawasan Monjari

Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo menata dan memindahkan ribuan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen 45 Banjarsari (Monjari). Saat ini mereka fokus menata kawasan bersejarah tersebut dengan total anggaran sebesar Rp 3,5 miliar, agar kondisinya lebih representatif.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan mengatakan penataan tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan ruang publik bagi masyarakat Solo. Hasta mengakui keberadaan taman di sekitar monumen tersebut selama ini kurang representatif, dan belum bisa dinikati dengan baik oleh masyarakat Solo.

"Saat ini kami tengah menyiapkan proses lelang pembangunan dan penataan kawasan Monjari. Lelang akan dibuka pada bulan ini, sehingga pembangunan bisa dikerjakan mulai Mei nanti," ujar Hasta kepada wartawan, Solo, Rabu (22/4).

Menurut Hasta, konsep pembangunan taman akan menggabungkan hasil desain penataan Monjari yang disayembarakan Badan Lingkungan Hidup (BLH) belum lama ini. Ada tiga konsep hasil sayembara yang bakal digabungkan, dengan mengacu konsep kota hijau.

"Program pembangunan dan penataan lebih pada penataan dan pembangunan taman ramah lingkungan, ketersediaan ruang terbuka hijau, pengelolaan air yang efektif, pengelolaan limbah, dan peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau. Kawasan Monjari nantinya harus bebas dari kendaraan bermotor, dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan sepeda ontel," jelasnya.

Hasta menambahkan, taman Monjari juga akan dilengkapi dengan fasilitas publik seperti tempat duduk, tempat bersantai dan lokasi untuk berjalan kaki. Selain itu dalam proses penataan, taman tersebut juga akan dilengkapi dengan tanaman-tanaman hias agar menyuguhkan pemandangan yang asri.

"Monjari juga akan kita lengkapi dengan lahan parkir bagi sepeda motor dan mobil. Yang jelas akan kita tata agar lebih baik lagi, kalau selama ini kan baru sebatas penyelamatan lahan saja, belum sampai dalam tahap pengelolaan taman yang baik," pungkasnya.