Usia 18 tahun sudah jadi bos bisnis perlengkapan olah raga
Merdeka.com - Menjadi pengusaha tidak harus menunggu usia tua dan modal yang besar. Usia muda tidak menghalangi seseorang sukses mengembangkan bisnis.
Berangkat dari hobi olah raga, Rafael Rizki Adventus atau biasa disapa Rizki mulai merintis bisnisnya. Remaja kelahiran Jakarta 4 september 1994 ini melihat sebuah peluang melalui pembuatan kostum basket dan futsal yang biasa dia pakai bersama teman-temannya untuk bertanding. Dari situ Rizki mengaku menemukan ide awal menjadikan ini sebagai sumber penghasilan. Ini adalah pintu masuknya merintis bisnis perlengkapan olah raga.
Rizki adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Bangka belitung adalah daerah asal dari anak muda. Ayah dan ibunya dibesarkan di Bangka Belitung kemudian pindah ke Jakarta untuk bekerja. Sadar bukan anak orang kaya, Rizki berambisi untuk sukses di masa depan.
-
Dimana reseller menjual produknya? Pekerjaan ini bisa dihandle dari rumah, hanya dengan memasarkan dan menjualkan produk melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa yang dukung perjuangan kemerdekaan Indonesia? Sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina telah memberikan dukungan terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, memberikan dukungan pada tahun 1944.
-
Kenapa produk UMKM Purwakarta ini bisa terjual ke 4 benua? Menurut Cucu, kualitas bahan dan hasil produk menjadi kunci bisnisnya bisa tembus pasar luar negeri.
"Saya hobi olah raga, basket dan futsal. Kemudian saya berangkat dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, di mana teman-teman saya orang yang berkecukupan. Saya harus bisa berhasil dan membahagiakan kedua orang tua saya, saya harus sukses," kata Rizki saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Sabtu (2/3).
Di awal usahanya, Rizki mengaku tidak memiliki modal besar untuk memulai usaha. Yang dia punya hanyalah niat dan keberanian. Kemudian Rizki menjalin kerja sama dengan rumah-rumah produksi yang membuat jersey, jaket, kaos basket dan kaos futsal. "Modal niat yang pertama," katanya.
Dengan bendera atau label 'Motion' Rizki dengan sabar dan ulet menjajakan barang dagangannya. Dalam pandangannya, kesabaran dan keuletan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan.
Siswa kelas 3 SMA Sang Timur Jakarta ini menceritakan, Motion didirikan pada tanggal 11 Februari 2010. Rizki mengaku jika semua keperluan baju olah raga tersedia di tempatnya. Saat ini, dia sudah memiliki 100 mitra yang mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia dan beberapa negara lain.
"Omzet ya Rp 100 juta hingga Rp 150 juta per bulan dengan keuntungan 20-30 persen," ungkap Rizki.
Merintis bisnis tentu saja tidak lepas dari risiko dan kegagalan. Rizki juga merasakan hal itu di awal usahanya merintis bisnis. Karena belum mempunyai pengalaman yang cukup di dunia industri konveksi atau garment, dia sempat putus asa dan berpikiran untuk berhenti menggeluti usahanya.
Beruntung dia masih memiliki mimpi dan tekad yang kuat, yang akhirnya menguatkan Rizki untuk terus belajar serta melanjutkan bisnis yang sudah dirintisnya.
"Itu hal biasa, yang penting kita komitmen, fokus dan konsisten. Komitmen dengan impian anda, fokus dengan masa depan, dan konsisten dengan sikap yang kita miliki," tegasnya.
Bisnisnya pun semakin berkembang seiring dengan makin pesatnya perkembangan teknologi. Dia memanfaatkan itu sebagai strategi promosi. Rizki melakukan promosi melalui jejaring sosial dan internet.
Untuk terus mendongkrak omzet, dia selalu mengambil bagian dalam setiap event atau kegiatan olahraga. Kompetisi olahraga antar sekolah, mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi dia sponsori.
"Kita sponsori event-event olahraga dan itu kerja sama yang saling menguntungkan," kata Rizki.
Di usia muda, Rizki sudah berpikir bahwa dia tidak mau menikmati kesuksesan itu sendirian. Dia membuka kesempatan bagi orang lain untuk menjadi reseller. Kesempatan dibuka untuk siapa saja yang serius dan fokus untuk menggeluti usaha. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca SelengkapnyaRio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.
Baca SelengkapnyaTikTok menjadi salah satu cara bagi pedagang untuk memasarkan produk dagangannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda asal Kota Tangerang berbagi kisah suksesnya berjualan sparepart sepeda motor.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaKisah sukses seorang pemuda 17 tahun yang berhasil raup untung Rp100 juta per bulan dari berjualan sayur.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratifnya ini viral di Tiktok dan menuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaGagal jadi dokter ternyata membuka pintu rezeki lain bagi Indra Gunawan, pria asal Medan yang puluhan merantau di Jawa.
Baca SelengkapnyaAlfa memiliki perjalanan hidup yang menarik dibanding dengan anak seusianya.
Baca SelengkapnyaPembeli gazebo buatan Suherman dan para pekerjanya tidak hanya diminati di pasar Indonesia, tetapi juga menarik minat pembeli luar negeri.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca Selengkapnya