Usia produktif di Depok banyak terkena narkoba
Merdeka.com - Angka penyalahgunaan narkoba di Depok terbilang tinggi. Hingga saat ini tercatat 105 kasus dengan mayoritas kasus penyalahgunaan ganja dan sabu.
Kasat Narkoba Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan, rata-rata kalangan yang terjerat penyalahgunaan narkoba adalah usia produktif. Kisarannya antara 20-30 tahun.
Pemicunya salah satunya adalah pertumbuhan penduduk yang cepat dan tingkat ekonomi yang tinggi. "Sejumlah kawasan yang rentan adalah Pancoran Mas, Sukmajaya, Beji, dan Limo," katanya, Jumat (15/4).
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kenapa produksi kokain di Kolombia naik drastis? Laporan dari PBB yang dirilis pada hari Jumat (18/10/2024) mengungkapkan bahwa budi daya daun koka meningkat 10 persen dibandingkan tahun 2022, sementara produksi kokain melonjak 53 persen dari 1.738 ton menjadi 2.600 ton. Ini merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak PBB mulai melakukan pemantauan pada tahun 2001.
-
Kenapa jumlah pencopet di Bandung tinggi? Ini karena wilayah tersebut masuk kategori kota besar, dengan penduduk urban dari berbagai latar belakang.
-
Kenapa Cianjur jadi daerah rawan narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
-
Bagaimana Demak menjadi kota terkaya? Kota itupun tumbuh menjadi salah satu kota terkaya di pesisir utara Pulau Jawa.
Untuk itu pihaknya memberi perhatian khusus tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Selama ini, kata dia, belum ada indikasi Kota Depok dijadikan tempat produksi narkoba. Namun pihak kepolisian mengaku masih menyelidiki kemungkinan tersebut.
"Masih tetap kita selidiki apakah di Kota Depok ada indikasi sebagai tempat produksi narkoba. Hanya saat ini Kota Depok dijadikan tempat tujuan penjualan narkoba," kata Putu.
Secara internal pencegahan pun dilakukan yaitu dengan melakukan tes urine terhadap anggota Polresta Depok. Jika ada yang terindikasi terkena penyalahgunaan maka akan dilakukan tindakan tegas.
"Setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya negatif penyalahgunaan narkoba. Kalau nanti ada yang terbukti, kita tindak sesuai aturan," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaKata-kata poster anti narkoba memainkan peran krusial dalam kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaDia menduga, kian maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah Bekasi imbas dari kenaikan cukai rokok.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaKasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu warga Kota Tangerang, Banten, terdeteksi mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Kondisi ini dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca Selengkapnya