Usik Sarang Tawon, 4 Pelajar Disengat, Satu Tewas
Merdeka.com - Empat orang pelajar menjadi korban sengatan tawon usai mengusik sarangnya yang berada di salah satu rumah di Kecamatan Bayongbong. Satu dari empat pelajar meninggal dunia usai disengat lebah, sisanya harus mendapatkan perawatan intensif.
Komandan Koramil Bayongbong, Kapten Inf Jaja mengatakan bahwa tersengatnya empat pelajar oleh tawon terjadi pada Rabu (20/11) sore sekitar pukul 16.00. Lokasi kejadian sendiri di Kampung Nagela, Rt 01/02, Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.
"Empat pelajar yang tersengat ini namanya Armi (11) pelajar kelas VI SD Samarang, Saeful Ulum (12) pelajar kelas VII SMPN 2 Bayongbong, Rizki (11) pelajar kelas VI SD Mekarsari, Elzar (9) pelajar kelas IV SD Samarang. Semuanya satu kampung dari Nangela. Satu orang korban atas nama Armi meninggal dunia tadi malam," ujarnya, Kamis (21/11).
-
Siapa yang menemukan sarang burung unta itu? Para arkeolog dari MS University yang berbasis di Vadodara, dan rekan-rekannya dari Jerman, Australia dan Amerika Serikat menemukan bukti arkeologis ini saat menyelidiki sebuah situs yang kaya akan fosil di distrik Prakasam, Andhra Pradesh.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Kenapa rumah Tukul Arwana terasa menyeramkan? Sang YouTuber menyebutkan bahwa, menurut penuturan warga sekitar, setiap malam sering terdengar suara cukup keras yang berasal dari dalam rumah ini. Tidak hanya itu, beberapa gorden atau kelambu di lantai dua sering terlihat bergerak, meskipun tidak ada yang tinggal di rumah ini dan tidak ada yang merawatnya.
-
Dimana lokasi penemuan sarang? Lokasi penemuan sarang serangga berusia 29 juta tahun ini dulunya merupakan hutan purba beriklim sedang.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Siapa yang mengamankan biawak tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
Danramil menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula saat keempatnya selesai latihan di Madrasah Al Barkah yang ada di kampungnya. Saat hendak pulang ke rumahnya masing-masing, mereka melewati salah satu rumah yang diketahui milik Maryam dan melihat sarang tawon cukup besar.
Melihat itu para pelajar tersebut mengusik sarang tawon menggunakan kayu. "Mereka menusuk-nusukan kayu sampai tawon-tawon yang ada di dalamnya keluar dari sarangnya. Tawon-tawon itu diketahui langsung menyerang dan menyengat keempat pelajar tersebut," katanya.
Sempat Lari
Keempat pelajar tersebut, disebut Jaja langsung lari ke rumahnya. Sesampainya di rumah mereka pun langsung dibawa oleh para orangtuanya ke pusat kesehatan masyarakat.
"Untuk Armi dan Elzar yang kakak beradik ini, oleh orangtuanya dibawa ke Klinik Cisanca. Namun pada Malam harinya, korban atas nama Armi ini diketahui meninggal dunia," ungkapnya.
Jenazah Armi, disebut Danramil, saat ini sudah dimakamkan keluarga di tempat pemakaman umum Desa Cikedokan. Sedangkan korban lainnya, saaat ini masih mendapatkan perawatan intensif.
Jaja menyebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut agar bisa langsung menghancurkan sarang tawon tersebut. "Agar kejadian serupa tidak terulang lagi," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaEmpat orang ditangkap usai tim Opsnal Reskrim Polsek Tangerang melakukan pemeriksaan lokasi dan serangkaian penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan siswa SMK Negeri di Semarang berinisial GRO tewas tertembak peluru oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Cilobak RT 01 RW 07, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Senin (7/8) dini hari. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca Selengkapnya