Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usir imigran, Australia diminta belajar hukum internasional

Usir imigran, Australia diminta belajar hukum internasional Kapal imigran. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Sikap tentara Australia mengusir imigran gelap dari perairannya ke perairan Indonesia disesalkan banyak pihak. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan pemerintah Australia tidak memahami kode etik internasional.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Australia untuk bisa duduk bersama atas masalah imigran tersebut. "Australia harus belajar lagi dalam melakukan aturan internasionalnya. Kalau dia membawa sekoci itu di garis perbatasan, melepaskannya kemudian sekoci itu dihidupkan lalu diarahkan dan diusir. Menurut saya harus berlaku kode etik sesama bangsa," ujar TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (12/2).

Berdasarkan data intelijen yang diperolehnya, ada sekitar 63 ribu imigram gelap yang hendak ke Australia. Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah Australia dan negara terkait untuk dapat menangani masalah ini.

Orang lain juga bertanya?

"Sebaiknya duduk beserta negara-negara lain dan negara asal untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan melakukan tindakan di luar ketentuan-ketentuan hukum internasional dan hukum lokal yang berlaku," pungkasnya.

Seperti diketahui, puluhan imigran gelap ditemukan terdampar di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Para imigran itu langsung dibantu dan diamankan oleh Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) dan petugas.

Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran, Asep Udel mengatakan, para imigran ini hendak menuju ke wilayah Australia. Setelah sampai di sana, kapal yang mereka tumpangi dihadang kepolisian Australia.

"Pengakuan dari imigran katanya sudah melewati perbatasan, tapi oleh petugas di Australia disuruh kembali ke perairan Indonesia," kata Asep.

Akhirnya mereka kembali ke Indonesia dengan bahan bakar yang tersisa dan terdampar di Pantai Pangandaran. Dari para imigran tersebut, sebanyak tujuh belas orang diamankan di markas Polsek Pangandaran, enam orang oleh Satuan Polairud Pangandaran dan delapan orang oleh TNI Angkatan Laut.

"Dari mereka yang diamankan ada anak-anak dan ibu yang lagi hamil," jelas dia. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Menko Yusril Beberkan Sederet Syarat untuk Pemulangan Narapidana Bali Nine ke Australia
FOTO: Menko Yusril Beberkan Sederet Syarat untuk Pemulangan Narapidana Bali Nine ke Australia

Sederet persyaratan itu diungkapkan setelah Yusril bertemu Mendagri Australia Tony Burke untuk membahas pemulangan narapidana kasus narkoba 'Bali Nine'.

Baca Selengkapnya
DPR Pertanyakan Pemindahan Napi Bali Nine ke Australia jadi Upaya Pemerintah Setop Hukuman Mati?
DPR Pertanyakan Pemindahan Napi Bali Nine ke Australia jadi Upaya Pemerintah Setop Hukuman Mati?

"Jangan kemudian, kita bebaskan yang ini (Bali Nine) kan ditahan di sana (Australia) cuma nelayan-nelayan yang menangkap ikan kecil-kecil."

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Dalami Pengakuan WN Australia  'Dipalak' Rp15 Juta & Diinterogasi Imigrasi Bali karena Paspor Kotor
Kemenkumham Dalami Pengakuan WN Australia 'Dipalak' Rp15 Juta & Diinterogasi Imigrasi Bali karena Paspor Kotor

Mulanya, saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia, Monique diminta menandatangani formulir biru tambahan.

Baca Selengkapnya
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi
Marak Kasus Bule Arogan Viral di Bali, Imigrasi Denpasar Perkuat Konsolidasi

Hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi imigrasi untuk mengidentifikasi lokasi, waktu maupun pelaku kejadian.

Baca Selengkapnya
Menteri Yusril: 5 Narapidana Bali Nine Bakal Dicekal Masuk Indonesia Seumur Hidup
Menteri Yusril: 5 Narapidana Bali Nine Bakal Dicekal Masuk Indonesia Seumur Hidup

Pencekalan tersebut juga berlaku bagi anggota Bali Nine yang menikahi WNI di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Fakta Dibalik Meningkatnya Populasi Australia, Ternyata Bukan Penduduk Asli
Fakta Dibalik Meningkatnya Populasi Australia, Ternyata Bukan Penduduk Asli

Peningkatan populasi di Australia memantik kekhawatiran tentang ketersediaan hunian.

Baca Selengkapnya
Temui PMI, Menaker Sampaikan Pentingnya Memiliki Kompetensi
Temui PMI, Menaker Sampaikan Pentingnya Memiliki Kompetensi

Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Bakal Deportasi WNA di Bali yang Bekerja Secara Ilegal
Menteri Sandiaga Bakal Deportasi WNA di Bali yang Bekerja Secara Ilegal

Menteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia-Australia Teken MoU Pilot Pertukaran Pengembangan Keterampilan
Indonesia-Australia Teken MoU Pilot Pertukaran Pengembangan Keterampilan

Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat memperkuat kerja sama tentang Pilot ‎Pertukaran Pengembangan Keterampilan Indonesia-Australia.‎

Baca Selengkapnya
Ini Isi Pembahasan Presiden Jokowi dengan Gubernur Jenderal Australia
Ini Isi Pembahasan Presiden Jokowi dengan Gubernur Jenderal Australia

Jokowi dan David membahas penguatan bahasa antar kedua negara.

Baca Selengkapnya
Pedangdut Jebolan KDI Ditangkap Polisi, Tipu Warga Rp120 Juta Modus Bekerja di Australia
Pedangdut Jebolan KDI Ditangkap Polisi, Tipu Warga Rp120 Juta Modus Bekerja di Australia

Modus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Ungkap Fakta Lain Soal WNA Ngaku Dimintai Uang Belasan Juta Karena Paspor Kotor
Kemenkumham Ungkap Fakta Lain Soal WNA Ngaku Dimintai Uang Belasan Juta Karena Paspor Kotor

WNA itu men menyebut petugas menawarkan solusi agar tidak dideportasi karena paspor kotor. Yakni membayar AUD 1.500 atau sekitar Rp15,2 juta.

Baca Selengkapnya