Ustaz penyebar pamflet anti Densus 88 di Bekasi batal diusir warga
Merdeka.com - Ustaz W, warga RW 4 Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, tak jadi diusir warga. Kasus tudingan penyebaran paham radikalisme yang dilakukan dia diselesaikan secara kekeluargaan lewat musyawarah dengan seluruh pengurus RT dan RW.
Lurah Arenjaya, Toto Yulianto mengatakan, ustaz W tak jadi pindah karena persoalan menimpanya sudah dibahas melalui musyawarah RT dan RW pada Jumat (8/5) malam lalu, atau sehari setelah diterbitkan surat permintaan pindah. "Dia membuat surat pernyataan dengan tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Toto, Minggu (8/5).
Perbuatan yang dimaksud ialah, memasang pamflet pada majalah dinding masjid di lingkungan warga berisi menyudutkan pemerintah dan Densus 88 Antiteror Polri.
-
Dimana razia di Bekasi? Selanjutnya wilayah Kota Bekasi petugas akan disebar di Jl. Ahmad Yani; Jl. Sersan Aswan; Jl. IR. Juanda. Sedangkan untuk Kabupaten Bekasi ada di Tl. Lippo dan Pertigaan Hyundai; Tl. SGC; Tl. Perdana dan Tl. Telaga Asih.
-
Apa yang dilakukan relawan Bobby Nasution di Medan? Kita relawan terus bergerak di akar rumput. Mengadvokasi rakyat untuk urusan sosial, kesehatan serta pendidikan. Bahkan kemarin baru giat pelestarian permainan rakyat di sejumlah tempat di Kota Medan,“ tukas Asril.
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
-
Siapa yang mengajak relawan turun ke masyarakat? Karena itu, Gozali mengajak para relawan bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program kerja dan visi misi Prabowo Gibran.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
"Surat pernyataan ada di RT dan RW. Jadi semua masalah sudah clear," kata dia.
Toto menambahkan, apabila ditemukan kasus serupa, pihaknya meminta agar masyarakat tak gegabah dalam mengambil keputusan. Setiap masalah harus dibicarakan juga kepada perangkat kelurahan atau kecamatan setempat.
Sementara itu, Ustaz W mengakui bahwa masalah dengan pengurus RT dan RW sudah selesai setelah dia memberikan klarifikasi.
"Hanya miskomunikasi saja. Saya sudah menyampaikan soal apa yang dipermasalahkan, dan RW pun menerimanya," kata Ustaz W.
Dia mengakui ada syarat yang diminta, sehingga dia bisa tetap bisa tinggal di lingkungannya. Syarat itu salah satunya aktif dalam kegiatan masyarakat.
"Saya kurang aktif karena pekerjaan saya jualan, setiap ada kegiatan bersamaan dengan ramainya dagangan saya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, ustaz W diusir dari lingkungannya melalui surat resmi yang diterbitkan sekretariat RW. Dalam surat itu terlampir tanda tangan persetujuan seluruh RT di lingkungannya.
Gara-garanya ustaz W dituding menyebarkan ajaran radikalisme. Hal ini setelah dia memasang pamflet berisi seruan pembubaran Densus 88 di masjid. Ustaz W juga dituding khutbah menyudutkan pemerintah dan Densus, serta dituding merupakan murid Abu Bakar Baasyir.
Ustaz W menyesalkan upaya pengurus yang meminta dia pergi dari lingkungannya. Soalnya, tanpa ada klarifikasi langsung memberikan surat permintaan pindah dari tempatnya kini tinggal.
"Selama ini saya baik-baik di lingkungan, tidak ada masalah. Kalau ada masalah, seharusnya minta klarifikasi dulu," kata dia.
Ustaz W membenarkan ia yang memasang pamflet di mading tersebut. Menurut dia, pamflet tersebut berupa sebuah berita di mana terdapat pandangan sejumlah tokoh seperti mantan ketua KPK Busro Moqodas yang menanggapi tentang tewasnya Sriyono oleh Densus.
"Begitu ada teguran, saya langsung mencopotnya. Dan saya selama setengah tahun ini belum mendapatkan jadwal khutbah," kata pria yang sudah tinggal selama lima tahun di lingkungan itu.
Ia juga mengakui pernah belajar mengaji ke Abu Bakar Baasyir. Namun, begitu Abu Bakar Baasyir berafiliasi terhadap ISIS, ia langsung mundur dari jemaahnya.
"Karena saya menganggap ISIS tidak sejalan dengan pandangan saya," ucap pria 33 tahun ini. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, dia ditodong tanda tangan. Seperti apa momennya?
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaWanita berinisial MS di dalam video tersebut diduga melarang sekelompok orang melakukan aktivitas ibadah karena tidak memiliki izin.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca SelengkapnyaPengajian dihadiri oleh Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah di Masjid Assalam Purimas Kota Surabaya dibubarkan paksa GP Ansor.
Baca SelengkapnyaBripka Rosdimansah mengingatkan masyarakat akan larangan kampanye politik di tempat ibadah saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq Riza Basalamah buka suara terkait penolakan kedatangan dalam pengajian di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar Surabaya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaSeorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaUstaz Syafiq memulai jenjang awal pendidikannya di Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso.
Baca Selengkapnya