Ustaz yang Ditembak OTK di Tangerang Meninggal Dunia, Polisi Buru Pelaku
Merdeka.com - Ustaz Armand alias Alex, yang ditembak orang tidak dikenal (OTK) di Tangerang, meninggal dunia. Korban ditembak selepas melaksanakan salat Maghrib berjamaah, Sabtu (18/9) malam.
Ketua RW 05 Kelurahan Kunciran Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Ahmad Mangku menerangkan, korban Armand meninggal dunia di RS tadi malam. "Semalam meninggal di RS, permintaan dari polisi untuk autopsi dan dibawa ke RSUD Tangerang," jelas dia Minggu (19/9).
Dia memaparkan, korban yang lebih dikenal warga sekitar dengan sebutan Ustaz Alex itu sebelumnya dalam kondisi kritis akibat luka tembak di bagian pinggang. Pelurunya menembus hingga ke pintu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang menembak Kyai Makmur? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang dibunuh MAS? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
"Kritis karena (kehilangan) darah banyak. Saya lihat dia (peluru) seperti kaya kuningan, segede jari kelingking. Nanya polisi, katanya peluru seperti itu mudah didapat," jelasnya.
Sementara itu, Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang Kota masih mencari pelaku penembakan itu.
"Sekarang Polres Tangerang Kota dibantu oleh Polda Metro Jaya sedang menyelidiki. Kami sudah mendatangi TKP dan olah TKP bersama Labfor. Kami juga telah minta keterangan saksi-saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Jakarta, Minggu (19/9).
Selain itu, kata Yusri, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit kemudian hasil laboratorium proyektil. "Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari Labfor. Kami juga analisis CCTV di sekitar TKP, penembakan terjadi saat keadaan sudah mulai gelap," katanya.
Dia membenarkan, korban merupakan ketua majelis taklim. "Memang dia adalah ketua majelis taklim di kompleksnya. Tetapi dia juga bekerja 20 tahun sebagai ahli pengobatan alternatif," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, OTK mengendarai sepeda motor menembak Ustaz Arman atau Ustaz Alex di Jalan Gempol, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (18/9). Berdasarkan keterangan warga di sekitar lokasi, Saiful Basri, korban saat itu hendak pulang selepas menunaikan ibadah Salat magrib.
"Korban seorang ustaz. Baru pulang salat Maghrib," terang Saiful, Sabtu (18/9) malam.
Menurut keterangannya, terduga pelaku yang mengenakan jaket ojek daring langsung melarikan diri. "Pelakunya enggak dikenal, pake seragam Gojek," kata dia.
Warga kemudian membawa korban ke RS Mulya. Belakangan korban dinyatakan meninggal dunia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih belum menjelaskan lebih rinci identitas pelaku. Sebab proses penyelidikan masih berjalan dan terduga pelaku dalam pengejaran.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa berbicara lebih jauh perihal penangkapan MS, karena masih dalam pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi jelang Salat Subuh di Musala Uswatun Hasanah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penembakan itu terjadi saat korban hendak melaksanakan salat Isya di Masjid Al Ikhlas Ilaga.
Baca SelengkapnyaKorban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaInsiden penembakan terjadi pada Rabu (3/1) sekitar pukul 06.15 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeluru yang ditembakkan pelaku mengenai pelipis dan pipi hingga tembus ke tengkuk AKP Ulil
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto meminta maaf atas kasus anggota Polresta Palangkaraya Brigadir AKS yang diduga menembak seorang warga berinisial BA.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca Selengkapnya