Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usut 10 Korban Tewas Tertembak, Komnas HAM Lanjutkan Investigasi Kerusuhan Wamena

Usut 10 Korban Tewas Tertembak, Komnas HAM Lanjutkan Investigasi Kerusuhan Wamena Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan). ©ANTARA/Zuhdiar Laeis

Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melanjutkan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, 23 September 2019 untuk menemukan titik terang kejadian itu.

"Komnas HAM bersepakat melanjutkan kembali investigasi Wamena ini. Tidak hanya berhenti setelah kami datang ke sana lagi," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10).

Komnas HAM, kata dia, telah melakukan kunjungan ke Papua selama beberapa hari, yakni 13-17 Oktober 2019 untuk menelusuri persoalan sebenarnya yang terjadi, termasuk situasi terkini.

Apalagi, Beka mengatakan dari hasil kunjungan itu didapatkan informasi tambahan bahwa ada 10 orang yang diduga meninggal dalam peristiwa itu, namun luput dalam pendataan korban jiwa.

"Tetapi, ini masih harus diinvestigasi, dicari lagi kebenarannya. Karena 10 orang itu dugaannya tertembak, tetapi langsung dibawa pulang oleh saudaranya ke kampung," katanya.

Diakui Beka, tidak mudah mengklarifikasi dan memvalidasi kebenaran adanya 10 korban tewas, di luar 33 korban tewas yang selama ini telah dilansir.

"Kami akan tetap terus memantau dan menginvestigasi sampai peristiwa di Wamena benar-benar terang benderang," katanya.

Senada, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membenarkan adanya informasi tambahan 10 korban tewas akibat kerusuhan di Wamena.

Dari informasi yang didapatkan Komnas HAM, kata dia, 10 korban itu tidak sempat dibawa ke rumah-rumah sakit, namun langsung dibawa ke kampung halaman untuk dikebumikan oleh keluarganya.

"Semua orang tahunya 31 plus dua orang yang meninggal. Kita dapatkan tambahan data ada 10 orang lagi. Tetapi, tentu saja belum 100 persen terkonfirmasi," katanya.

Komnas HAM pun, kata dia, kesulitan untuk mengecek dalam waktu dekat karena faktor keamanan dan kondisi medan menuju lokasi yang relatif susah diakses.

"Kalau dikroscek minggu ini memang agak repot karena letaknya di gunung-gunung itu. Kan harus ada persiapan-persiapan tertentu," katanya.

Namun, Taufan memastikan sudah menyampaikan informasi korban tambahan itu kepada Pangdam Cenderawasih, Kapolda Papua, kapolres, dan dandim untuk menelusuri kebenarannya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Kantongi 10 Nama Pelaku Pembubaran Acara Diskusi Kebangsaan di Kemang
Polisi Kantongi 10 Nama Pelaku Pembubaran Acara Diskusi Kebangsaan di Kemang

Sebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Investigasi Demo Ricuh di Semarang, Komnas HAM Temui Pejabat Polda Jateng sampai Kumpulkan CCTV
Investigasi Demo Ricuh di Semarang, Komnas HAM Temui Pejabat Polda Jateng sampai Kumpulkan CCTV

Sekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.

Baca Selengkapnya
Polda Kalteng Usut Satu Warga Seruyan Diduga Tewas Tertembak Polisi
Polda Kalteng Usut Satu Warga Seruyan Diduga Tewas Tertembak Polisi

Satu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi

Baca Selengkapnya
9 Orang Jadi Tersangka Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Begini Perannya
9 Orang Jadi Tersangka Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Begini Perannya

Sebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Geram Prajurit Siksa Anggota KKB & Janji Proses Hukum: Tak Ada Siapa pun yang Boleh Lolos
Jenderal TNI Geram Prajurit Siksa Anggota KKB & Janji Proses Hukum: Tak Ada Siapa pun yang Boleh Lolos

Pangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Surati Polda Jabar soal Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Begini Isinya
Komnas HAM Surati Polda Jabar soal Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Begini Isinya

Uli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.

Baca Selengkapnya
Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Telah Minta Keterangan 27 Orang
Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Telah Minta Keterangan 27 Orang

Vina adalah korban pembunuhan bersama teman lelakinya, Eky, di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016.

Baca Selengkapnya
Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa
Rusuh Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe, 8 Aparat Terluka dan 25 Rumah Dibakar Massa

Terdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.

Baca Selengkapnya