Usut 10 Korban Tewas Tertembak, Komnas HAM Lanjutkan Investigasi Kerusuhan Wamena
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melanjutkan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, 23 September 2019 untuk menemukan titik terang kejadian itu.
"Komnas HAM bersepakat melanjutkan kembali investigasi Wamena ini. Tidak hanya berhenti setelah kami datang ke sana lagi," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10).
Komnas HAM, kata dia, telah melakukan kunjungan ke Papua selama beberapa hari, yakni 13-17 Oktober 2019 untuk menelusuri persoalan sebenarnya yang terjadi, termasuk situasi terkini.
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang diperiksa Komnas HAM? Komnas HAM memeriksa mantan anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Munir, Usman Hamid untuk menyelidiki kasus pembunuhan Munir yang terjadi 20 tahun lalu.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Komnas HAM menindaklanjuti aduan tentang Vina? Aduan itu pun telah ditindaklanjuti, oleh Komnas HAM yang telah meminta klarifikasi Irwasda Polda Jawa Barat melalui surat Nomor 0.131/K/PMT/I/2017 tertanggal 20 Januari 2017.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Apalagi, Beka mengatakan dari hasil kunjungan itu didapatkan informasi tambahan bahwa ada 10 orang yang diduga meninggal dalam peristiwa itu, namun luput dalam pendataan korban jiwa.
"Tetapi, ini masih harus diinvestigasi, dicari lagi kebenarannya. Karena 10 orang itu dugaannya tertembak, tetapi langsung dibawa pulang oleh saudaranya ke kampung," katanya.
Diakui Beka, tidak mudah mengklarifikasi dan memvalidasi kebenaran adanya 10 korban tewas, di luar 33 korban tewas yang selama ini telah dilansir.
"Kami akan tetap terus memantau dan menginvestigasi sampai peristiwa di Wamena benar-benar terang benderang," katanya.
Senada, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik membenarkan adanya informasi tambahan 10 korban tewas akibat kerusuhan di Wamena.
Dari informasi yang didapatkan Komnas HAM, kata dia, 10 korban itu tidak sempat dibawa ke rumah-rumah sakit, namun langsung dibawa ke kampung halaman untuk dikebumikan oleh keluarganya.
"Semua orang tahunya 31 plus dua orang yang meninggal. Kita dapatkan tambahan data ada 10 orang lagi. Tetapi, tentu saja belum 100 persen terkonfirmasi," katanya.
Komnas HAM pun, kata dia, kesulitan untuk mengecek dalam waktu dekat karena faktor keamanan dan kondisi medan menuju lokasi yang relatif susah diakses.
"Kalau dikroscek minggu ini memang agak repot karena letaknya di gunung-gunung itu. Kan harus ada persiapan-persiapan tertentu," katanya.
Namun, Taufan memastikan sudah menyampaikan informasi korban tambahan itu kepada Pangdam Cenderawasih, Kapolda Papua, kapolres, dan dandim untuk menelusuri kebenarannya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 10 pelaku yang awalnya tak dikenal kini sudah diketahui identitasnya dan segera ditangkap.
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaSekitar tiga hari tim dari Komnas HAM berada di Semarang untuk mengumpulkan bukti dan meminta keterangan saksi dan korban.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca Selengkapnya"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca SelengkapnyaVina adalah korban pembunuhan bersama teman lelakinya, Eky, di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca Selengkapnya