Usut aliran dana korban Taat Pribadi, pegawai BNI dipanggil polisi
Merdeka.com - Polda Jawa Timur memanggil pegawai Bank Nasional Indonesia (BNI) di Makassar. Pemanggilan tersebut terkait aliran dana warga Sulsel melalu BNI dalam kasus penipuan yang menyeret Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Hal ini diungkap oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Frans Barung Mangera di Mapolda Sulsel, Kamis, (20/10).
"Pegawai dari BNI itu dipanggil hari ini ke Jawa Timur untuk berikan keterangan terkait lalu lintas keuangan yang melibatkan almarhumah Najmiah, salah satu korban Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Makassar karena almarhumah memanfaatkan bank tersebut untuk arus transaksi uangnya ke Dimas Taat Pribadi," ujar Frans.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang menjadi target penipuan DANA? Di tengah kemajuan teknologi, masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan transaksi menggunakan dompet digital. Salah satunya dompet digital DANA, aplikasi dompet digital yang digemari lebih dari 70 juta pengguna di Indonesia, ternyata juga menjadi sasaran empuk para penipu licik.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
Frans mengulang, almarhumah Hajjah Najmiah adalah salah seorang pengikut Dimas Taat Pribadi. Diketahui setelah putra bungsunya, Muhammad Nur Najmul melapor ke Polda Jawa Timur jika ibunya telah menyetor uang ke Dimas Taat Pribadi senilai Rp 200 miliar lebih. Dan yang telah cair dari praktik penggandaan uang Dimas Taat Pribadi diberikan ke Hajjah Najmiah berupa uang tunai dari mata uang asing yang kesemuanya diduga kuat palsu.
Demikian juga dengan batangan emas yang diduga bukan emas asli. Semua pemberian Dimas Taat Pribadi ini telah diboyong penyidik Polda Jawa Timur ke Jawa Timur sebagai barang bukti.
Frans menambahkan saat ini belum ada satu pun warga yang melapor ke Polda Sulsel jika telah jadi korban Dimas Taat Pribadi. Setelah putra dari almarhumah Najmiah, menyusul lagi warga asal Kabupaten Bone di Sulsel melapor ke Polda Jawa Timur jika telah dirugikan Dimas Taat Pribadi senilai Rp 125 juta.
"Belum satu pun yang melapor ke posko pengaduan korban Dimas Taat Pribadi sejak posko dibuka 14 hari lalu. Jika satu saja ada yang melapor ke kita maka kita bisa ungkap sebenarnya berapa jumlah orang Sulsel yang menjadi korban pelaku penggandaan uang, Dimas Taat Pribadi itu karena hingga saat ini datanya masih simpang siur. Ada yang menyebut 3.000 orang, 2.000 orang dan terakhir ada yang sebut 1.600 orang," tandas Frans.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Friderica menyebut, pihak BTN wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank.
Baca SelengkapnyaPolisi menyarankan keluarga korban untuk melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya pun turun tangan mengecek kebenaran informasi itu.
Baca SelengkapnyaTersangka disebut menerima sejumlah uang dari pelaku lainnya
Baca Selengkapnya"Soal tuduhan pencucian uang PG dapat diusut sampai ke akar-akarnya," kata Nasir.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca SelengkapnyaPenunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaDalam pesan itu, nasabah diminta untuk membayar cicilan atas pinjamannya.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga melakukan pencairan kredit pada 450 debitur perorangan di Bank BNI OBO Bengkalis dilakukan pada 2020 sampai 2022.
Baca Selengkapnya