Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usut kasus napi Jelekong peras perempuan, Kemenkumham bentuk tim investigasi

Usut kasus napi Jelekong peras perempuan, Kemenkumham bentuk tim investigasi Ilustrasi penjara. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Kanwil Jawa Barat, membentuk tim investigasi kasus pemerasan berbau pornografi diduga dilakukan warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) Jelekong, Kabupaten Bandung. Tim itu terdiri dari inspektorat Kemenkum HAM dan Kanwil Kemenkum HAM.

Tim akan menelusuri kesaksian salah seorang napi yang menyebut hampir seluruh tahanan dan sejumlah petugas di lapas Jelekong terlibat.

Hal itu disampaikan Kakanwil Kemenkum HAM Jabar Indro Purwoko di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar, Kamis (12/4/2018).

Orang lain juga bertanya?

"Kalau terbukti terlibat, kita lakukan reposisi atau sanksi administrasi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Bandung mengungkap kasus napi memanfaatkan media sosial untuk memeras perempuan. Modusnya, para tersangka memanfaatkan media sosial untuk mencari korban.

Setelah mereka akrab, tersangka merayu korban untuk chat seks, phone seks dan video call seks yang direkam. Rekaman itulah yang digunakan untuk memeras perempuan jika tidak mereka tidak mau mengirimkan sejumlah uang.

Sejauh ini sudah ada tiga napi yang dijadikan tersangka, setelah salah satu korban melaporkannya ke Polrestabes Bandung.

Salah seorang napi mengungkap modus itu sudah dilakukan oleh hampir semua napi dan petugas lapas Jelekong.

Lapas Jelekong kurang petugas

Indro mengungkapkan, kapasitas ideal di Lapas Jelekong diisi oleh 1.200 tahanan. Namun, saat ini lapas tersebut diisi oleh 22 ribu warga binaan. Sementara itu, petugas ada sekitar 1.800 orang.

"Sekarang ini antara tahanan dan petugas lapas itu 1 banding 25. Kalau diaebut kurang, ya kurang. Nanti kita evaluasi apakah ada yang digeser napi atau petugasnya," katanya.

Terkait keberadaan ponsel yang ada di Lapas, Indro mengaku tidak tahu menahu dari mana asalnya. Yang pasti, ia menyebut pihaknya selalu melakukan razia ponsel setiap hari.

"Kami razia ponsel, selalu. Untuk berkomunikasi, kami sediakan wartel yang terkoneksi dengan petugas, jadi bisa terpantau," terangnya.

"Memang miris juga, setiap dirazia besok ada lagi dan lagi (keberadaan ponsel)," imbuhnya.

Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Jabar, Alfi Zahrin Kiemas mendukung penyelidikan yang dilakukan Polrestabes Bandung terkait kasus ini.

"Apabila ada kesamaan nama petugas yang terlibat, segera dilakukan tindakan," ucapnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari Bilik Penjara 4 Narapidana Lakukan Penipuan Jasa Layanan Seksual, Begini Modusnya
Dari Bilik Penjara 4 Narapidana Lakukan Penipuan Jasa Layanan Seksual, Begini Modusnya

Kejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram
Waspada, Kejahatan Pemerasan Pakai Modus Meretas Akun Instagram

Masyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.

Baca Selengkapnya
Prostitusi Online Tawarkan Ibu Menyusui Hingga Perawan
Prostitusi Online Tawarkan Ibu Menyusui Hingga Perawan

Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Aplikasi Kencan Mirip Serial The Tinder Swindler, Kenali Modusnya
Waspada Penipuan Aplikasi Kencan Mirip Serial The Tinder Swindler, Kenali Modusnya

Aksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,

Baca Selengkapnya
Tiga Pemuda Pelaku Pemerasan Lewat Kencan Palsu Diringkus Polisi, Begini Modusnya
Tiga Pemuda Pelaku Pemerasan Lewat Kencan Palsu Diringkus Polisi, Begini Modusnya

Pelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali

Baca Selengkapnya
Penipuan Online 'Love Scamming' Internasional, Pelaku Untung Rp50 Miliar per Bulan
Penipuan Online 'Love Scamming' Internasional, Pelaku Untung Rp50 Miliar per Bulan

Mereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.

Baca Selengkapnya
Sindikat Eksploitasi Seksual Dibongkar, Jual Konten Porno hingga Tawarkan Jasa Open BO
Sindikat Eksploitasi Seksual Dibongkar, Jual Konten Porno hingga Tawarkan Jasa Open BO

Lewat grup telegram untuk memberikan konten- konten pornografi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Gadis SMP Diperkosa Kenalan di Medsos Pelaku Rekam & Sebar Video ke Teman-Teman Korban
Kisah Pilu Gadis SMP Diperkosa Kenalan di Medsos Pelaku Rekam & Sebar Video ke Teman-Teman Korban

Atas perbuatannya ini, ia kini harus meringkuk di tahanan meski sempat tak mengakui perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Prostitusi di Gang Royal Penjaringan
Fakta-Fakta Prostitusi di Gang Royal Penjaringan

Pembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.

Baca Selengkapnya
Nyamar Jadi Pelanggan, Polisi Tangkap Muncikari Usai Jual Anak di Bawah Umur
Nyamar Jadi Pelanggan, Polisi Tangkap Muncikari Usai Jual Anak di Bawah Umur

Para korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban

Delapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.

Baca Selengkapnya
Besok, Polisi Gelar Rekonstruksi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dilakukan Argiyan Arbirama Terhadap Pacar di Depok
Besok, Polisi Gelar Rekonstruksi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dilakukan Argiyan Arbirama Terhadap Pacar di Depok

Rekonstruksi akan digelar di rumah kontrakan pelaku di Jalan Belacus, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya