Usut keterlibatan jenderal, KPK siap mendampingi Polri temui Novel
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo akan mendampingi tim dari Polri untuk menemui Novel Baswedan di Singapura. Tujuan tim ini adalah untuk mengonfirmasi terkait pernyataan penyidik senior KPK itu terkait adanya keterlibatan jenderal dalam kasus penyiraman air keras.
Agus mengatakan, akan melakukan koordinasi terkait rencana keberangkatan tim Polri ke Singapura. Karena pertemuan dengan Novel tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba, harus dengan persetujuan dokter di sana.
"Nanti kalau kita ke Singapura, kita koordinasikan dokternya. Bahkan mungkin untuk menenangkan Novel saya menawarkan diri ke sana, saya akan mendampingi timnya berangkat ke Singapura," katanya saat konferensi pers di kantornya KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/6).
-
Kenapa Kompolnas hadir dalam sidang Aipda Robig? Kami di sini diundang untuk mengikuti sidang etik. Artinya memang proses yang coba dijalankan teman-teman di Polda Semarang adalah proses yang baik, transparan, dengan mengundang kami kami, kami disuruh melihat secara detail mulai awal dari akhir apa yang terjadi,' kata Choirul.
-
Apa yang dilakukan Komaruddin? Komaruddin memulai aksi jalan kaki sejak 5 Agustus lalu, dan direncanakan selesai pada 26 Agustus mendatang.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Kapan pertemuan Kemendag dengan Singapura? Pertemuan ini berlangsung di sela Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Lainnya (The 55th AEM Meeting and Related Meetings) di Semarang, Jawa Tengah yang dilaksanakan 17—22 Agustus 2023.
-
Kenapa Kapolri meminta ASDP untuk berkoordinasi dengan BMKG? Selain itu, pihaknya mengimbau kepada ASDP dan lintas sektoral terkait lainnya untuk aktif berkoordinasi dengan pihak BMKG agar mengantisipasi fenomena cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah.'Sehingga terhadap kontijensi plan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semua harus siap. Termasuk kesiapan dari peralatan untuk keselamatan penumpang selama di kapal,' ujar Sigit.
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
Koordinasi dengan dokter diperlukan mengingat masih kondisi Novel masih membutuhkan istirahat total. Selain itu, Novel juga masih sulit melakukan aktivitas karena segala kegiatan dapat mempengaruhi matanya.
"Dalam beberapa kesempatan, tidak pada pemeriksaan pun, kadang-kadang mempengaruhi recovery mata Novel," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, dirinya telah memantau pernyataan dari Novel Baswedan kepada media asing. Karena penyidik KPK itu menyatakan ada petinggi Polri yang ikut terlibat atas penyerangan dirinya.
Tito mengatakan, pihaknya akan mendatangi KPK untuk berkoordinasi terkait kasus tersebut. Rencananya pertemuan tersebut akan dilakukan pada Senin, 19 Juni 2017 besok.
"Saya sudah monitor juga pernyataan itu, prinsip kita tentu kita akan dalami tapi mungkin nanti kita akan koordinasikan dengan KPK dan mungkin Senin kita akan ke KPK ," katanya di Mabes Polri, Jumat (16/6).
Dia mengungkapkan, ada dua hal yang akan dibahas dalam pertemuannya dengan KPK nanti. Salah satunya adalah mengenai pernyataan Novel di laman salah satu media asing.
"Ada dua hal ya, pertama koordinasi pengembangan penyidikan kasus Novel dan yang kedua adalah mengenai pernyataan itu," ujarnya.
Lebih jauh, menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, pihaknya akan mengirimkan tim untuk menemui Novel di Singapura. Bahkan dengan tegas, Tito ingin memastikan kebenaran dari ucapan Novel tersebut.
"Nanti kita akan mengirimkan tim ke saudara Novel, yang dimaksudkan dia kalau ada oknum Jenderal yang mana, dan buktinya apa? itu yang penting," tuturnya.
Tito memastikan, pihaknya akan terbuka jika memang ditemukan indikasi pejabat tinggi Polri ikut terlibat dalam kasus tersebut.
"Sebut namanya siapa? Buktinya apa? Kalau ada buktinya, kita akan proses dan kita akan terbuka untuk itu," tegasnya.
Namun, Dia menyayangkan jika ternyata pernyataan Novel tersebut tidak memiliki bukti akan berdampak buruk. Salah satunya adalah tumbuhnya rasa tidak saling percaya antar masing-masing anggota Polri.
"Kalau tidak terbukti itu yang saya sayangkan nanti institusi Kepolisian bisa negatif dan di dalam institusi pun bisa saling curiga mencurigai, nah itu yang saya tidak mau," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca Selengkapnya